Ekbis  

Pemerintah Tetapkan Impor Gula 200 Ribu Ton pada 2025, ID FOOD Ditunjuk untuk Lakukan Penugasan

Pemerintah Tetapkan Impor Gula 200 Ribu Ton pada 2025, ID FOOD Ditunjuk untuk Lakukan Penugasan

JagatBisnis.com – Pemerintah Indonesia kembali memutuskan untuk mengimpor 200 ribu ton gula pada tahun 2025, dengan penugasan impor tersebut diberikan kepada ID FOOD, holding BUMN Pangan. Direktur Utama ID FOOD, Sis Apik Wijayanto, mengonfirmasi bahwa pihaknya telah menerima penugasan kuota impor gula tahun ini dan saat ini sedang melakukan penjajakan dengan berbagai negara produsen gula untuk memperoleh harga terbaik.

“Kami masih dalam tahap negosiasi dengan berbagai negara produsen gula untuk memastikan harga yang tidak terlalu mahal,” kata Sis Apik dalam konferensi pers di Kantor Kementerian BUMN pada Kamis (27/2). Namun, Sis Apik tidak merinci negara mana saja yang sedang dijajaki untuk pengadaan gula tersebut.

Baca Juga :   ID FOOD Dukung Program Makan Bergizi Gratis dengan Pasokan Pangan Lokal

Meskipun ada penugasan impor gula, Sis Apik menegaskan bahwa keputusan ini bukanlah karena kekurangan pasokan gula di dalam negeri. “Kebutuhan gula dalam negeri sebenarnya sudah cukup, namun kami tetap perlu menjaga cadangan pangan pemerintah (CPP) untuk tahun 2025,” ungkapnya.

Baca Juga :   ID FOOD Catat Peningkatan Produksi Gula dan Tetes di Musim Giling 2024

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas), juga menjelaskan bahwa keputusan impor ini merupakan perintah langsung dari Presiden Prabowo Subianto. Walaupun sebelumnya pemerintah optimis tidak akan melakukan impor pangan, termasuk gula, pada tahun 2025, Zulhas menegaskan bahwa jika keputusan sudah dibuat oleh Presiden, maka impor gula harus dilakukan.

Baca Juga :   ID FOOD Catatkan Kenaikan Signifikan dalam Produksi Gula Nasional di 2024

“Saya tidak berani menolak perintah Presiden untuk impor gula,” kata Zulhas dalam acara Economic Outlook 2025 di Hotel Westin, Jakarta, pada 26 Februari 2025.

Namun, Zulhas menegaskan bahwa komoditas pangan lainnya seperti beras, jagung, dan garam konsumsi akan sepenuhnya dipenuhi dari dalam negeri, tanpa ada pengadaan impor. “Ada tiga komoditas yang tidak akan diimpor, itu dulu yang akan kami usahakan,” tambahnya. (Mhd)