JagatBisnis.com – PT Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX), perusahaan jasa migas terkemuka di Indonesia, berhasil meraih kontrak pengeboran laut dari PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM). Kontrak ini mencakup proyek di wilayah Delta Mahakam, Kalimantan Timur, dengan nilai mencapai USD 4,8 juta atau sekitar Rp 78,25 miliar, berdasarkan kurs Jisdor Bank Indonesia per 24 Februari 2025 yang sebesar Rp 16.303 per USD.
Mahar Atanta Sembiring, Direktur Apexindo, menjelaskan bahwa kontrak ini memiliki durasi tiga bulan dan diharapkan dapat meningkatkan tingkat utilisasi rig perusahaan serta berkontribusi pada peningkatan pendapatan operasional.
“Raihan kontrak ini memberikan dampak positif terhadap utilisasi rig dan pendapatan operasional perseroan,” ujar Mahar dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa, 25 Januari 2025.
Pada kuartal III-2024, APEX mencatatkan laba bersih sebesar USD 971,98 ribu, mengalami penurunan dibandingkan dengan periode yang sama pada 2023 yang mencapai USD 1,1 juta. Namun, pendapatan perusahaan menunjukkan peningkatan signifikan, dari USD 46,87 juta pada sembilan bulan pertama 2023 menjadi USD 60,82 juta pada periode yang sama di 2024.
Penurunan laba bersih disebabkan oleh meningkatnya beban langsung yang mencapai USD 47,86 juta hingga kuartal III-2024, naik dibandingkan dengan USD 33,78 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya. Beban usaha juga mengalami peningkatan menjadi USD 12,38 juta, ditambah dengan rugi selisih kurs bersih sebesar USD 808,04 ribu, sementara pada tahun sebelumnya perusahaan justru mencatatkan keuntungan selisih kurs sebesar USD 283,59 ribu.
Di sisi lain, perseroan tidak memperoleh keuntungan dari penjualan aset tetap dan mengalami penurunan pendapatan bunga menjadi USD 65,94 ribu. Meski demikian, dengan adanya kontrak baru dari PHM ini, APEX diharapkan dapat memperbaiki kinerjanya di kuartal mendatang dan semakin memperkuat posisi perusahaan di industri jasa pengeboran migas nasional. (Mhd)