JagatBisnis.com – PT Jababeka Tbk (KIJA) mencatatkan hasil yang impresif dalam marketing sales pada tahun 2024 dengan total penjualan mencapai Rp 3,19 triliun, meningkat 44% secara tahunan (YoY). Ini melebihi target yang telah direvisi pada paruh kedua tahun 2024 sebesar Rp 3 triliun, sekaligus melampaui target awal yang sebesar Rp 2,5 triliun.
Kinerja Per Kawasan
Penjualan yang tercatat berasal dari berbagai kawasan industri yang dikelola KIJA:
-
Kawasan Cikarang: Marketing sales dari kawasan ini mencapai Rp 942,9 miliar, dengan kontribusi dari penjualan lahan industri dan produk properti residensial yang masing-masing bernilai Rp 478,7 miliar dan Rp 464,2 miliar. Peningkatan ini sebesar 3% dibandingkan tahun sebelumnya.
-
Kawasan Kendal: Kawasan ini mencatatkan marketing sales yang signifikan dengan Rp 2,14 triliun, melonjak 73% dibandingkan tahun 2023. Di sini, investor asing dari Hong Kong, China, dan Korea Selatan mendominasi pembelian lahan, dengan sektor industri ban dan otomotif yang mendominasi pembelian terbesar.
-
Kawasan Tanjung Lesung dan Produk Lainnya: Mencatatkan kontribusi Rp 101,9 miliar, meningkat 77% dibandingkan tahun 2023.
Target Penjualan 2025
KIJA menargetkan marketing sales sebesar Rp 3,5 triliun pada tahun 2025. Target ini terbagi antara Kawasan Cikarang dan Kawasan Kendal, dengan rincian:
-
Kawasan Cikarang dan Lainnya: Rp 1,25 triliun, yang meliputi penjualan lahan matang dan produk industri (Rp 800 miliar), serta produk residensial dan komersial (Rp 450 miliar).
-
Kawasan Kendal: Menyumbang target sebesar Rp 2,25 triliun, yang seluruhnya berasal dari produk industri.
Analisis Saham KIJA
Senior Market Analyst dari Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, mencatat bahwa saat ini saham KIJA berada dalam fase distribusi dan mengalami bearish consolidation, dengan tren menurun. Meski begitu, Nafan mengingatkan bahwa pasar akan lebih memperhatikan suku bunga tinggi yang diterapkan oleh Bank Indonesia, yang mempengaruhi biaya pinjaman bagi pelaku usaha.
Namun, jika KIJA mampu mempertahankan atau bahkan meningkatkan kinerja fundamentalnya, ada potensi sahamnya akan naik. Nafan merekomendasikan hold untuk saham KIJA dengan target harga Rp 162 per saham.
Kesimpulan
KIJA telah menunjukkan pencapaian yang solid dalam marketing sales di tahun 2024, dengan kontribusi yang signifikan dari berbagai kawasan industri. Meskipun ada tantangan terkait suku bunga tinggi, perusahaan tetap optimis dengan target yang telah ditetapkan untuk tahun 2025. Jika kinerja fundamentalnya tetap kuat, saham KIJA memiliki potensi untuk meningkat di masa mendatang. (Hky)