Ekbis  

Kinerja PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) 2024: Laba Tumbuh Lambat, Namun Pencapaian Tetap Solid

Kinerja PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) 2024: Laba Tumbuh Lambat, Namun Pencapaian Tetap Solid

JagatBisnis.com PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) mencatatkan pertumbuhan laba yang rendah pada 2024, kurang dari 1% secara tahunan (YoY). Meskipun hasil tersebut jauh dari ekspektasi, Direktur Utama BRI, Sunarso, menjelaskan bahwa pihaknya tidak terlalu mempermasalahkan pencapaian tersebut karena BRI tetap mencetak laba tertinggi di antara bank-bank besar Indonesia.

Sunarso menekankan bahwa laba Rp 60 triliun yang dicatatkan oleh BRI merupakan angka yang cukup besar. Menurutnya, sangat sedikit bisnis yang mampu meraih laba sebesar itu. “Laba Rp 60 triliun itu cukup besar, bisnis apa sekarang yang labanya segitu?” ujarnya.

Baca Juga :   Dapat Kuota Terbesar, BRI Optimistis Salurkan KUR 2024 Rp165 Triliun

Pencapaian Laba dan Strategi Kehati-hatian Sunarso menjelaskan bahwa pencapaian laba tersebut juga mencerminkan kehati-hatian BRI dalam menjalankan bisnis. Jika bank ingin memperlihatkan pertumbuhan laba yang lebih tinggi, hal itu dapat dicapai, namun dengan risiko pencadangan yang lebih rendah.

Sunarso mengungkapkan bahwa laba BRI bisa mencapai Rp 80 triliun jika BRI tidak melakukan pencadangan yang besar. Pada 2024, BRI melakukan hapus buku sebesar Rp 42 triliun sebagai bagian dari kehati-hatiannya. Ia menyatakan bahwa jika pencadangan hanya Rp 20 triliun, laba BRI bisa mencapai angka yang lebih tinggi.

Baca Juga :   BRI Berpotensi Kehilangan Pendapatan Rp 2,5 Triliun Akibat Penghapusan Kredit Macet UMKM

Namun, Sunarso menekankan bahwa pendekatan hati-hati ini diperlukan untuk memastikan bank memiliki bantalan yang cukup di masa depan. Hal ini bertujuan untuk memastikan kestabilan dan keberlanjutan bisnis.

PPOP sebagai Indikator Kinerja Sunarso mengingatkan bahwa untuk menilai kinerja BRI secara keseluruhan, penting untuk melihat Pre-Provision Operating Profit (PPOP), yang mencerminkan kinerja operasional inti bank sebelum pencadangan. Pada 2024, PPOP BRI mengalami kenaikan sekitar 9,6% YoY.

Baca Juga :   Dinilai Masih Undervalue, BRI Lakukan Buyback Saham

Ia juga mengingatkan bahwa PPOP adalah indikator yang lebih menggambarkan kinerja riil dibandingkan dengan hanya mengandalkan laba bersih. Sunarso mengajak untuk memeriksa bank besar lainnya dan membandingkan pertumbuhan PPOP mereka untuk melihat sejauh mana kinerja sebenarnya.

Dengan demikian, meski laba BRI pada 2024 tidak menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, PPOP yang naik 9,6% menunjukkan bahwa kinerja operasional BRI tetap solid dan stabil. (Zan)