Dinilai Masih Undervalue, BRI Lakukan Buyback Saham

Foto : Isitmewa

JagatBisnis.com – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI tengah melakukan aksi korporasi buyback saham. Seperti diketahui, pada 1 Maret 2022 lalu melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), BRI telah mendapatkan persetujuan pemegang saham untuk melaksanakan buyback saham senilai Rp3 triliun. Prosesnya dilaksanakan dalam kurun waktu 18 bulan sejak disetujuinya aksi korporasi tersebut atau pada rentang waktu 1 Maret 2022 hingga 31 Agustus 2023.

Head of Research Mirae Sekuritas Indonesia Hariyanto Wijaya menjelaskan, aksi korporasi buyback saham BRI dengan total anggaran Rp 3 triliun tersebut menunjukkan keyakinan manajemen, harga sahamnya saat ini masih undervalued. Maka, diharapkan kinerja sektor keuangan akan tetap tangguh di tengah kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Hal ini didukung oleh meningkatnya pertumbuhan kredit seiring dengan pemulihan ekonomi.

“Kami akan mendapat keuntungan dari pengetatan kebijakan moneter. Dengan kenaikan suku bunga, kami memperkirakan margin bunga bersih alias Net Interest Margin (NIM) BBRI akan meningkat,” katanya, Senin (26/9/2022).

Baca Juga :   Rights Issue Bernilai Besar, BRI Optimis Dapat Terserap Optimal

Sementara itu, Direktur Keuangan BRI Viviana Dyah Ayu menjelaskan, tujuan buyback saham tersebut adalah untuk meningkatkan sense of ownership pekerja Insan BRILian terhadap perusahaan. Sehingga hal tersebut dapat mendongkrak kinerja secara fundamental. Sehingga aksi perusahaan tersebut digunakan untuk program kepemilikan saham bagi para pekerja BRI. Yaitu melalui program Employee Stock Allocation (ESA) atau Employee Stock Option Plan (ESOP).

Baca Juga :   Rights Issue Bernilai Besar, BRI Optimis Dapat Terserap Optimal

“Melalui program tersebut kami akan memberikan insentif non cash untuk lebih meningkatkan motivasi pekerja yang pada akhirnya meningkatkan kinerja perusahaan secara sustain. Buyback akan terus kami lakukan dengan tujuan nanti saham treasury stock ini akan diberikan sebagai insentif jangka panjang bagi seluruh pekerja BRI”, ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama BRI Sunarso menambahkan, kebijakan manajemen BRI menempuh aksi korporasi buyback memang untuk meningkatkan kualitas karyawan, kompetensinya, dan juga engagement terhadap perusahaan. Melalui aksi korporasi ini, mindset Insan BRILian diharapkan mengarah pada tujuan yang sama menuju visi perusahaan. Di mana, pihaknya ingin merealisasikan aspirasi menjadi The Most Valuable Banking Group in South East Asia dan Champion of Financial Inclusion pada 2025.

Baca Juga :   Rights Issue Bernilai Besar, BRI Optimis Dapat Terserap Optimal

“Skema ESOP itu pun merupakan reward bagi karyawan. BRI bagi Insan BRILian yang bisa memberikan value terbaik kepada perusahaan akan mendapatkan bonus. Di mana bonus berbentuk tiga hal. Pertama, uang tunai. Kedua, investasi individu untuk meningkatkan kompetensi dan kapabilitas melalui pelatihan dan pendidikan yang berkualitas. Ketiga adalah dalam bentuk kepemilikan saham. Bonus dalam bentuk ESOP diberikan karena saat ini porsi saham BBRI yang dimiliki oleh karyawan masih kurang dari 1 persen”, pungkasnya.
(*/eva)

MIXADVERT JASAPRO