Ekbis  

Pupuk Indonesia Capai Pencapaian Besar di Tahun 2024 dan Targetkan Revitalisasi Pabrik Pusri III-B Rampung pada 2027

Pupuk Indonesia Capai Pencapaian Besar di Tahun 2024 dan Targetkan Revitalisasi Pabrik Pusri III-B Rampung pada 2027

JagatBisnis.com – PT Pupuk Indonesia (Persero) mencatat sejumlah pencapaian signifikan sepanjang tahun 2024. Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi, menyampaikan bahwa perusahaan berhasil melaksanakan digitalisasi layanan, memastikan penyaluran pupuk bersubsidi tepat waktu, serta melakukan revitalisasi pabrik guna memenuhi kebutuhan pupuk nasional.

“Tahun 2024 adalah tahun yang penuh pencapaian bagi Pupuk Indonesia Grup. Hal ini dapat diraih berkat kerja keras seluruh insan perusahaan, termasuk anak perusahaan kami, serta dukungan dari para pemangku kepentingan, pemerintah, dan DPR. Kami percaya dengan kombinasi inovasi teknologi dan optimalisasi produksi, Pupuk Indonesia dapat terus berkontribusi dalam mewujudkan swasembada pangan nasional,” ujar Rahmad pada Minggu (16/2).

Dengan kapasitas produksi sebesar 14,6 juta ton, Pupuk Indonesia kini menjadi produsen pupuk berbasis nitrogen terbesar di Asia Pasifik, Timur Tengah, dan Afrika Utara. Perusahaan pun terus berupaya mempertahankan pencapaian ini dengan berbagai inisiatif, termasuk peningkatan kapasitas produksi dan inovasi ramah lingkungan.

Baca Juga :   Pemerintah Bakal Bayar Utang Rp 16,7 T ke Pupuk Indonesia, Pasokan Pupuk Jadi Stabil

Inisiatif Pembangunan dan Revitalisasi Pabrik

Rahmad menyebutkan bahwa beberapa upaya yang dilakukan antara lain pembangunan pabrik NPK Pupuk Iskandar Muda (PIM), pabrik NPK Phonska V Pupuk Petrokimia Gresik (PKG), dan proyek revitalisasi pabrik III-B PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (Pusri).

“Pupuk Indonesia bersama seluruh anak perusahaan berkomitmen untuk terus meningkatkan efisiensi produksi dan inovasi hijau sebagai strategi utama dalam memperkuat ketahanan pangan nasional,” jelas Rahmad.

Revitalisasi pabrik Pusri III-B yang telah berusia lebih dari 40 tahun ini bertujuan untuk menjadikan pabrik lebih hemat energi dan ramah lingkungan. Teknologi terbaru seperti KBR purifier akan digunakan untuk memproduksi amonia, sementara sistem Advance Cost Energy Saving (ACES 21) akan diterapkan dalam produksi urea untuk menghemat energi.

Baca Juga :   Pupuk Indonesia Pastikan Stok Pupuk Bersubsidi Siap Distribusikan untuk Musim Tanam 2025

Diperkirakan, pabrik Pusri III-B yang baru ini akan menghemat konsumsi gas bumi sebesar 10 MMBTU per ton urea, yang dapat mengurangi biaya gas hingga Rp 1,5 triliun per tahun. Pabrik ini diharapkan mampu menghasilkan 445.500 ton amonia dan 907.000 ton urea per tahun setelah selesai pada 2027.

Dukungan Penuh terhadap Program Swasembada Pangan

Rahmad menekankan bahwa proyek revitalisasi pabrik Pusri III-B ini mendukung program pemerintah dalam mempercepat pencapaian swasembada pangan. Pabrik baru yang lebih efisien ini akan memperkuat ketahanan pangan nasional dengan memberikan harga pupuk yang lebih terjangkau bagi petani.

Baca Juga :   Pupuk Indonesia Dukung Kemajuan Olahraga Angkat Besi, Raih Emas Pertama di Olimpiade 2024

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Pusri, Daconi Khotob, menegaskan komitmen perusahaan untuk menyelesaikan proyek revitalisasi ini tepat waktu dan sesuai anggaran. Program ini menjadi wujud nyata dukungan Pusri terhadap upaya swasembada pangan serta meningkatkan produktivitas petani Indonesia.

“Program revitalisasi Pusri III-B merupakan komitmen kami dalam efisiensi produksi untuk menghasilkan harga jual pupuk yang lebih terjangkau bagi petani,” tambah Daconi.

Dengan berbagai inisiatif dan komitmen ini, Pupuk Indonesia semakin mengukuhkan posisinya sebagai pemain utama dalam industri pupuk nasional dan global, serta terus berkontribusi pada keberlanjutan ketahanan pangan Indonesia. (Mhd)