JagatBisnis.com – PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) menargetkan pertumbuhan kinerja yang sejalan dengan potensi peningkatan konsumsi semen domestik pada 2025. Corporate Secretary Indocement, Dani Handajani, menjelaskan bahwa konsumsi semen nasional diproyeksikan akan tumbuh sekitar 1% hingga 3% pada tahun ini, yang menjadi sentimen positif bagi kinerja perusahaan.
“Indocement memperkirakan tahun 2025 bisa tumbuh sejalan atau in-line dengan pertumbuhan konsumsi domestik semen, yaitu sekitar 2% an,” ungkap Dani pada Jumat (14/2).
Meski begitu, Dani mengungkapkan bahwa kondisi over supply atau pasokan berlebih masih membayangi industri semen nasional, dan pengurangan anggaran untuk sektor infrastruktur diperkirakan turut memberikan tekanan. Namun, Indocement tetap optimis dengan peluang pertumbuhan bisnis, terutama dari proyek-proyek infrastruktur yang tengah berjalan, serta program pembangunan 3 juta rumah per tahun yang diharapkan mendorong permintaan semen.
Selain itu, program perbaikan sekolah, pemberian diskon PPN sektor properti, serta penurunan suku bunga diyakini dapat mendorong sektor properti dan meningkatkan daya beli masyarakat, yang pada gilirannya akan mempercepat konsumsi semen.
Dani juga menambahkan bahwa Program 3 Juta Rumah yang dijalankan pemerintah dapat memberikan dampak positif bagi industri semen, dengan estimasi peningkatan permintaan semen sekitar 2,7 hingga 3 ton untuk setiap unit rumah. Dengan perhitungan tersebut, konsumsi semen nasional berpotensi meningkat 4% hingga 5% pada tahun ini.
Indocement juga berharap tingkat utilisasi industri semen dapat meningkat dari kisaran 50% hingga 55% menjadi 55% hingga 60%. Perusahaan akan terus menerapkan strategi efisiensi, baik dalam hal biaya produksi maupun biaya logistik, untuk memastikan produk-produk Indocement tetap kompetitif, tersedia, dan berkualitas tinggi.
Meski menghadapi tantangan, laporan keuangan Indocement menunjukkan pertumbuhan pendapatan yang solid. Pada kuartal III 2024, perusahaan mencatatkan pendapatan neto sebesar Rp 13,32 triliun, naik 3,03% YoY dari Rp 12,92 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Namun, laba bruto mengalami penurunan tipis sebesar 0,13% YoY, menjadi Rp 4,08 triliun, dengan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun 16,67% YoY menjadi Rp 1,05 triliun.
Dengan berbagai program pemerintah yang mendorong sektor properti dan pembangunan infrastruktur, Indocement tetap optimis dapat meraih kinerja yang lebih baik di tahun 2025. (Hky)