JagatBisnis.com – PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) melaporkan bahwa progres pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak Seksi 1B telah mencapai 50%. Proyek strategis ini merupakan bagian dari pembangunan tol sepanjang 27,25 kilometer (km), dengan WIKA mengerjakan seksi 1B sepanjang 6,67 km yang diperkirakan akan selesai pada pertengahan 2027.
Direktur Utama WIKA, Agung Budi Waskito, menjelaskan bahwa proyek ini tidak hanya akan menjadi jalan tol laut pertama di Indonesia yang terintegrasi dengan tanggul laut (sea embankment), tetapi juga mengedepankan inovasi dan penggunaan material ramah lingkungan sebagai bagian dari konstruksi utamanya.
WIKA mengimplementasikan teknologi Matras & Cerucuk Bambu, yang digunakan sebagai material utama untuk membangun badan jalan di atas laut, sekaligus berfungsi sebagai tanggul penahan abrasi. Teknologi ini memungkinkan distribusi beban timbunan secara merata, mengurangi perbedaan penurunan tanah akibat variasi kekakuan tanah, memberikan daya apung tambahan, dan meningkatkan daya dukung lekat (friction).
Inovasi dan Dampak Sosial Positif
Selain manfaat teknis, proyek ini juga memberikan dampak sosial yang tinggi bagi masyarakat dan UMKM di sekitar wilayah proyek. Melalui pemberdayaan tenaga kerja lokal dan subkontraktor, terutama dalam pekerjaan pemasangan matras bambu, proyek ini tidak hanya mempercepat progres pembangunan tetapi juga membantu meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat setempat.
“Jalan Tol Semarang-Demak bukan hanya sekadar proyek infrastruktur, tetapi juga solusi inovatif dalam menghadapi tantangan lingkungan, khususnya banjir rob di pesisir utara Jawa Tengah,” tambah Agung Budi Waskito.
Komitmen WIKA terhadap Infrastruktur Ramah Lingkungan
Sebagai perusahaan konstruksi dengan spesialisasi di bidang Engineering, Procurement, Construction, and Commissioning (EPCC), WIKA berkomitmen untuk terus menghadirkan inovasi dalam membangun infrastruktur yang tidak hanya bermanfaat tetapi juga ramah lingkungan. Keberhasilan proyek ini menjadi tonggak penting bagi WIKA dalam membangun masa depan transportasi yang tangguh, berkelanjutan, dan ramah lingkungan. (Mhd)