Ekbis  

Hero Global Investment Siapkan Rp 300 Miliar untuk Pengembangan Pembangkit Listrik EBT 2025

Hero Global Investment Siapkan Rp 300 Miliar untuk Pengembangan Pembangkit Listrik EBT 2025

JagatBisnis.com – PT Hero Global Investment Tbk (HGII), emiten sektor energi baru terbarukan (EBT), mengalokasikan anggaran sebesar Rp 300 miliar untuk belanja modal (capex) tahun 2025. Dana ini akan digunakan untuk pembangunan dua proyek pembangkit listrik tenaga air (PLTA) dan pembangkit listrik tenaga mini hidro (PLTM) yang berlokasi di Sumatera Utara.

Robin Sunyoto, Direktur Utama HGII, mengungkapkan bahwa dana capex ini akan difokuskan untuk pengembangan PLTA dengan kapasitas 25 megawatt (MW) dan PLTM 10 MW. Rencananya, eksekusi proyek tersebut akan diselaraskan dengan perencanaan serta pengadaan pembelian tenaga listrik oleh PLN.

Baca Juga :   PLN Indonesia Power Mendorong Pengembangan Pembangkit Listrik Berbasis Hidrogen

“HGII telah menyiapkan sekitar Rp 300 miliar untuk mendukung pelaksanaan pembangunan kedua pembangkit listrik tersebut,” ujar Robin.

Sebagai bagian dari upaya memperkuat kontribusi perusahaan dalam sektor EBT, HGII juga mendukung upaya pemerintah untuk meningkatkan bauran EBT melalui kebijakan energi yang lebih ambisius. Dalam Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) Kebijakan Energi Nasional (KEN), sektor EBT akan diperkuat dengan target transisi energi yang mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia 8% per tahun, serta pencapaian Net Zero Emissions (NZE) pada 2060.

Baca Juga :   Sektor Energi Baru Terbarukan: IPO yang Sukses dan Prospek Cerah di Pasar Saham

Robin menambahkan bahwa HGII juga akan memfokuskan pengembangan energi terbarukan berbasis hidro pada 2025, meskipun perusahaan tidak menutup kemungkinan untuk menjajaki potensi EBT lainnya seperti biogas, biomassa, dan energi surya di masa mendatang.

Baca Juga :   Hero Global Investment (HGII) Siap Ekspansi Besar-besaran di Sektor Energi Baru dan Terbarukan Pasca IPO

Sebagai informasi, terdapat sembilan jenis energi baru terbarukan yang akan mendapatkan perhatian untuk meningkatkan bauran energinya mulai tahun 2030, di antaranya adalah energi hidro, surya, angin, biomassa, panas bumi, biogas, bahan bakar nabati, nuklir, dan energi baru terbarukan lainnya. (Zan)