Ekbis  

PT Adhi Karya Tbk (ADHI) Terus Garap 14 Proyek IKN Meski Ada Penundaan Pemindahan ASN

PT Adhi Karya Tbk (ADHI) Terus Garap 14 Proyek IKN Meski Ada Penundaan Pemindahan ASN

JagatBisnis.com – PT Adhi Karya Tbk (ADHI) saat ini tengah mengerjakan 14 proyek besar di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Corporate Secretary ADHI, Rozi Sparta, menyampaikan bahwa proyek-proyek ini mencakup enam proyek gedung dan delapan proyek infrastruktur, yang kesemuanya diharapkan dapat mendukung pengembangan IKN secara signifikan.

Beberapa proyek yang sedang dikerjakan ADHI di IKN antara lain adalah pembangunan Jalan Tol IKN Segmen Karangjoang – KKT Kariangau, pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) berkapasitas 300 liter per detik dan bangunan pendukung SPAM Sepaku, serta pembangunan gedung dan kawasan kantor IKN. Rozi menyebutkan bahwa sebagian besar proyek ini diproyeksikan selesai pada tahun 2025.

Baca Juga :   Truk Pengangkut Pekerja Proyek IKN Alami Kecelakaan

Meski ada sentimen negatif terkait ibu kota baru, terutama setelah keputusan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) untuk menunda pemindahan Aparatur Sipil Negara (ASN) ke IKN, ADHI tetap melanjutkan pekerjaan proyek tersebut. Keputusan penundaan ini disebabkan oleh penataan organisasi dan tata kerja yang masih dalam tahap konsolidasi internal kementerian dan lembaga, serta penyesuaian pembangunan gedung perkantoran dan unit hunian ASN yang baru akan selesai pada akhir 2024.

Baca Juga :   PT Adhi Karya (ADHI) Laksanakan Groundbreaking Gedung Layanan Onkologi RS Mohammad Hoesin Palembang

Rozi menegaskan bahwa meskipun ada penundaan pemindahan ASN, proyek-proyek yang sedang digarap oleh ADHI di IKN tetap berjalan sesuai rencana dan tidak terpengaruh oleh kebijakan pemerintah tersebut. ADHI menyadari bahwa penundaan pemindahan ASN sepenuhnya merupakan kebijakan pemerintah yang tidak berhubungan langsung dengan progres pembangunan yang tengah mereka jalankan.

Pada Desember 2024, ADHI berhasil memperoleh kontrak baru sebesar Rp 20 triliun, meningkat signifikan dibandingkan bulan November 2024 yang hanya sebesar Rp 15,1 triliun. Proyek yang diperoleh meliputi berbagai sektor, dengan proyek gedung mencakup 44% dari total kontrak baru, diikuti oleh Sumber Daya Air 22%, Jalan & Jembatan 22%, serta sisanya untuk proyek Properti, Manufaktur, dan EPC. Selain itu, 49% dari kontrak baru ini berasal dari proyek yang bersumber dari Pemerintah, 16% dari Swasta, dan sisanya dari BUMN dan pihak lainnya.

Baca Juga :   Bahlil: Pembangunan IKN Akan Genjot Perekonomian Daerah Penyangga Sekitar

Dengan pencapaian tersebut, ADHI tetap optimis untuk terus berperan besar dalam pembangunan IKN dan sektor infrastruktur lainnya di Indonesia. (Mhd)