Inaplas Apresiasi Perjuangan Kementerian Perindustrian atas Perpanjangan Kebijakan HGBT

Inaplas Apresiasi Perjuangan Kementerian Perindustrian atas Perpanjangan Kebijakan HGBT. foto dok inaplas.id

JagatBisnis.com – Asosiasi Industri Olefin, Aromatik dan Plastik Indonesia (Inaplas) memberikan apresiasi kepada Kementerian Perindustrian yang telah memperjuangkan perpanjangan kebijakan Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) pada tahun ini. Kebijakan yang sangat penting ini telah memberikan dampak positif bagi industri, khususnya sektor petrokimia dan plastik nasional.

Perpanjangan HGBT: Daya Saing dan Investasi

Program HGBT dengan harga 6 dolar AS per MMBTU yang sebelumnya berakhir pada Desember 2024, mencakup 7 sektor industri strategis, yakni keramik, pupuk, petrokimia, oleokimia, baja, kaca, dan sarung tangan karet. Wakil Ketua Umum Inaplas, Edi Rivai, menyampaikan bahwa perpanjangan kebijakan ini sangat krusial bagi keberlangsungan industri petrokimia dan plastik di Indonesia. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada Menteri Perindustrian dan jajarannya yang telah berjuang untuk kelanjutan kebijakan HGBT.

Baca Juga :   Pemerintah Siapkan Revisi Permendag 8/2024, Industri Petrokimia dan Tekstil Tanggapi

Edi menambahkan bahwa perpanjangan kebijakan HGBT akan memberikan berbagai dampak positif. Salah satunya adalah meningkatkan daya saing industri dengan harga gas yang kompetitif, yang mendukung efisiensi operasional. Hal ini memungkinkan industri untuk bersaing dengan produk impor yang lebih murah.

Selain itu, kebijakan ini juga diharapkan mendukung pertumbuhan investasi di Indonesia. Stabilisasi harga gas akan menciptakan rasa aman bagi investor untuk berinvestasi lebih lanjut, baik dalam hal ekspansi kapasitas maupun pengembangan teknologi.

Dampak Positif untuk Industri dan Lapangan Kerja

Edi juga menyoroti dampak positif lain dari perpanjangan kebijakan HGBT, yakni pada pertumbuhan sektor industri manufaktur. Dengan biaya produksi yang lebih terkontrol, sektor industri ini dapat tumbuh dengan lebih stabil, yang pada gilirannya mendukung perekonomian nasional. Pertumbuhan industri yang kompetitif juga berpotensi menciptakan dan mempertahankan lapangan kerja bagi masyarakat Indonesia.

Baca Juga :   INAPLAS Khawatir Terhadap Proses Perizinan di Sektor Industri Petrokimia

“Inaplas berharap kebijakan HGBT terus mendukung ekosistem industri secara berkelanjutan, sehingga kontribusi sektor industri terhadap perekonomian dapat semakin meningkat,” tambah Edi. Ia juga menekankan pentingnya pemenuhan komitmen pasokan gas oleh pemasok seperti PGN untuk memastikan keberlanjutan kebijakan ini.

Menteri Perindustrian: Dampak Positif Kebijakan HGBT

Sebelumnya, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita memastikan bahwa kebijakan HGBT akan terus diberlakukan pada tahun 2025. Agus menyatakan bahwa kebijakan ini memberikan dampak positif yang signifikan selama periode 2020-2023, dengan kontribusi sebesar Rp 247,26 triliun, yang mencakup peningkatan ekspor sebesar Rp 127,84 triliun, peningkatan penerimaan pajak sebesar Rp 23,3 triliun, dan penurunan subsidi pupuk sebesar Rp 4,94 triliun.

Baca Juga :   Asosiasi Petrokimia Minta Aturan Impor Diperketat: Dampak dan Harapan untuk Industri Nasional

Agus juga menambahkan bahwa kebijakan HGBT memberikan nilai tambah yang besar, dengan pengaruh yang sangat positif terhadap sektor industri dan perekonomian Indonesia secara keseluruhan.

Dengan perpanjangan kebijakan HGBT ini, Inaplas berharap sektor industri nasional semakin kuat dan berdaya saing, serta dapat terus memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. (Mhd)