Ekbis  

Sinarmas Land Optimistis Hadapi Prospek Cerah Industri Properti 2025

Sinarmas Land Optimistis Hadapi Prospek Cerah Industri Properti 2025. foto dok sinarmasland.com

JagatBisnis.com – Sinarmas Land melalui anak usahanya, PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE), optimistis akan prospek cerah industri properti pada 2025. Keoptimisan ini semakin kuat dengan adanya kebijakan Pemerintah yang kembali memberikan fasilitas PPN Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) untuk pembelian rumah, dengan insentif mencapai 50-100% untuk rumah dengan harga hingga Rp5 miliar.

Pada kuartal III/2024, BSDE mencatatkan prapenjualan sebesar Rp6,84 triliun, dengan kontribusi terbesar berasal dari segmen residensial yang menyumbang Rp3,85 triliun atau sekitar 56% dari total prapenjualan. Segmen komersial, termasuk ruko, apartemen, dan lot komersial, memberikan kontribusi sebesar Rp2,43 triliun atau 36%.

Baca Juga :   Sinar Mas Land Luncurkan Tempat Usaha Bergaya Milenial di BSD City Seharga Rp1,3 Miliar

Direktur BSDE, Hermawan Wijaya, menyebutkan perusahaan menargetkan marketing sales sebesar Rp9,5 triliun untuk 2024. Hingga September 2024, BSDE telah mencapai sekitar 73% dari target tersebut dan tetap optimistis bahwa target tersebut dapat tercapai hingga akhir tahun.

“Meski kami tetap konservatif dalam menyampaikan angka pastinya, kami yakin target Rp9,5 triliun bisa tercapai,” ujar Hermawan.

Menyambut tahun 2025, BSDE sudah menyiapkan target marketing sales yang akan diumumkan secara resmi dalam waktu dekat. Hermawan menekankan pentingnya kehati-hatian dalam menetapkan target, mengingat faktor global yang mempengaruhi perekonomian Indonesia, terutama terkait dengan komoditas.

Baca Juga :   Pasar Rakyat School dari Sinar Mas Land Terus Dukung Pedagang Pasar Modern BSD City

BSDE melihat beberapa faktor yang dapat mendorong permintaan properti pada 2025, di antaranya adalah kebijakan PPN DTP yang kembali diterapkan, yang akan memberikan dampak positif bagi sektor properti. Suku bunga yang masih relatif rendah, dengan Bank Indonesia baru saja menurunkan suku bunga acuan menjadi 5,75%, juga menjadi katalis positif bagi permintaan properti, terutama yang didanai melalui KPR.

“Dengan suku bunga yang rendah, kami berharap permintaan properti akan kembali meningkat. PPN DTP hingga 100% juga akan membantu baik bank maupun developer dalam meningkatkan cash flow dan menjaga kelancaran transaksi,” tambahnya.

Baca Juga :   Bumi Serpong Damai (BSDE) Catat Kinerja Positif Kuartal III-2024, Didorong Peningkatan Marketing Sales dan Akuisisi Strategis

Selain kebijakan suku bunga dan PPN DTP, faktor-faktor lain seperti pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diproyeksikan stabil di kisaran 5%, serta stabilitas politik dan meningkatnya urbanisasi, diharapkan semakin memperkuat prospek sektor properti di 2025.

Hermawan menegaskan bahwa meskipun BSDE optimistis, perusahaan selalu menjaga sikap konservatif dalam menetapkan target tahunan. “Kami tidak pernah merevisi target marketing sales kami. Jika di awal tahun sudah menetapkan angka, kami akan berusaha mencapainya tanpa mengubah target tersebut,” pungkasnya. (zan)