JagatBisnis.com – PT Metropolitan Land Tbk. (MTLA) optimistis bahwa prospek bisnis di tahun 2025 akan lebih baik dibandingkan dengan tahun 2024. Direktur MTLA, Olivia Surodjo, memandang hal ini sebagai respons terhadap upaya pemerintah yang terus mendukung pertumbuhan ekonomi domestik, salah satunya dengan memperpanjang insentif PPN-DTP (Pajak Pertambahan Nilai – Ditanggung Pemerintah) untuk industri properti.
“Keputusan pemerintah untuk memperpanjang insentif PPN-DTP memberikan angin segar bagi industri properti, termasuk bagi kami di MTLA. Kami melihat ini sebagai peluang untuk meningkatkan kinerja bisnis kami di tahun 2025,” ujar Olivia, dalam wawancara, Sabtu (18/1).
Fluktuasi Nilai Tukar Rupiah dan Dampaknya pada Properti
Walaupun dihadapkan pada pelemahan Rupiah terhadap Dolar AS, MTLA menilai bahwa dampaknya terhadap harga properti hunian kelas menengah relatif minim. Hal ini disebabkan oleh rendahnya ketergantungan sektor properti hunian terhadap barang-barang impor.
“Barang impor lebih banyak digunakan untuk pengembangan produk komersial seperti gedung bertingkat atau mal. Namun, kontrak kerja untuk pembangunan proyek komersial biasanya sudah ditenderkan sejak awal, sehingga dampak fluktuasi nilai tukar terhadap harga kontrak tidak signifikan,” jelas Olivia.
Meskipun begitu, proyek yang masih dalam proses tender bisa saja terdampak oleh fluktuasi nilai tukar, terutama jika nilai Rupiah melemah lebih jauh. Namun, MTLA tetap mengharapkan pemerintah menjaga stabilitas nilai tukar untuk mengurangi dampak negatif terhadap industri properti.
Strategi MTLA Menghadapi Pelemahan Rupiah
Menghadapi potensi pelemahan Rupiah yang lebih lanjut, MTLA sudah mempersiapkan langkah-langkah antisipasi, salah satunya dengan melakukan efisiensi operasional. Olivia menambahkan, “Kami juga akan melakukan penyesuaian harga jual properti secara bertahap, dengan tetap memperhatikan daya beli konsumen agar margin keuntungan tetap terjaga.”
Target Marketing Sales 2025 dan Proyek Unggulan
Untuk tahun 2025, MTLA menargetkan marketing sales sebesar Rp2 triliun, yang terdiri dari presales dan recurring revenue. Target ini lebih tinggi dibandingkan pencapaian tahun 2024 yang berhasil mencapai Rp1,9 triliun.
Proyek unggulan MTLA di 2025 akan tetap fokus pada sektor rumah tapak (landed house). Perusahaan membidik pasar pembeli rumah pertama kali (first home buyer), pembeli akhir (end user), serta segmen milenial. Dua proyek utama yang menjadi andalan MTLA pada tahun ini adalah Metland Cibitung dan Metland Cikarang.
Penyusunan Anggaran Belanja Modal (Capex)
Terkait dengan anggaran belanja modal (capex) untuk tahun 2025, MTLA masih dalam tahap finalisasi perencanaan. Namun, perusahaan memastikan bahwa capex tersebut akan difokuskan pada pengembangan proyek-proyek unggulan dan memperkuat posisi pasar di sektor properti rumah tapak.
Optimisme MTLA untuk Tahun 2025
Dengan berbagai upaya antisipasi dan fokus pada pengembangan sektor properti yang memiliki permintaan yang stabil, PT Metropolitan Land Tbk. optimis dapat mencapai target bisnisnya di tahun 2025 meskipun menghadapi tantangan global dan fluktuasi ekonomi. (Hky)