JagatBisnis.com – PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), emiten pertambangan emas pelat merah, berencana membangun pabrik manufaktur Logam Mulia di kawasan Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE) di Gresik, Jawa Timur. Pabrik ini akan menjadi bagian dari ekspansi fasilitas manufaktur Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian (UBPP) Logam Mulia milik Antam.
Corporate Secretary Antam, Syarif Faisal Alkadrie, mengungkapkan bahwa pembangunan pabrik di Gresik ini bertujuan untuk mengoptimalkan pengolahan bahan baku emas yang berasal dari PT Freeport Indonesia (PTFI). “Fasilitas ini nantinya setelah beroperasi akan mengoptimalkan pengolahan bahan baku emas dari PTFI,” kata Faisal kepada media, Rabu (15/1).
Faisal menambahkan bahwa perkembangan lebih lanjut mengenai proyek ini akan diumumkan melalui keterbukaan informasi perusahaan. Langkah ini merupakan bagian dari upaya Antam untuk mendukung hilirisasi mineral, meningkatkan efisiensi operasional, dan mendorong pembangunan ekonomi yang berkelanjutan di Indonesia.
Sebagai bagian dari persiapan, Antam telah menandatangani perjanjian pembelian lahan dengan JIIPE pada 27 Desember 2024. Kawasan JIIPE, yang berstatus sebagai Objek Vital Nasional, memberikan jaminan keamanan optimal bagi kelangsungan operasional perusahaan, dari proses pengolahan bahan mentah hingga distribusi produk. Lokasi strategis ini dipilih dengan mempertimbangkan faktor keamanan dan kemudahan akses.
Kehadiran fasilitas pemurnian tembaga milik PTFI di kawasan JIIPE juga menambah nilai strategis bagi Antam. Smelter ini memungkinkan Antam untuk mengakses bahan baku emas berkualitas tinggi dengan kadar 99,99%. Hal ini membantu Antam mengurangi ketergantungan pada impor serta mendorong penggunaan produk domestik yang lebih efisien, yang pada akhirnya berdampak positif terhadap penghematan devisa negara.
Sebagai informasi tambahan, Antam sebelumnya telah membeli 30 ton emas dari PTFI yang berada di Gresik. Transaksi senilai USD 12,5 miliar (sekitar Rp 195,7 triliun) ini mendukung upaya hilirisasi dan industrialisasi tambang, yang sejalan dengan 17 program prioritas pemerintah Indonesia.
Direktur Utama PT Mineral Industri Indonesia (MIND ID), Hendi Prio Santoso, menegaskan bahwa sinergi antara Antam dan Freeport akan memberikan dampak signifikan dalam penghematan devisa negara. “Dengan sinergi ini, hasil sumber daya alam Indonesia dapat dimanfaatkan secara maksimal, mulai dari bahan mentah hingga produk akhir dalam berbagai ukuran, seperti setengah gram hingga satu kilogram,” ujarnya dalam acara penandatanganan kerja sama beberapa waktu lalu. (Mhd)