Ekbis  

Graha Prima Mentari (GRPM) Raih Fasilitas Kredit Rp 25 Miliar dari Bank Mandiri untuk Modal Kerja

Graha Prima Mentari (GRPM) Raih Fasilitas Kredit Rp 25 Miliar dari Bank Mandiri untuk Modal Kerja. foto dok grahaprimamentari.co.id

JagatBisnis.com – Emiten distributor Coca-Cola, PT Graha Prima Mentari Tbk (GRPM), baru-baru ini mengumumkan telah memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) sebesar Rp 25 miliar. Fasilitas pinjaman ini bertujuan untuk memperkuat modal kerja perusahaan, memberikan fleksibilitas keuangan yang lebih besar dalam mendukung kebutuhan kas operasional dan modal kerja.

Direktur Graha Prima Mentari, Lili Solihah, menjelaskan bahwa transaksi ini akan memberikan tambahan fleksibilitas bagi perusahaan untuk memenuhi kebutuhan operasional yang terus berkembang. “Transaksi ini akan memberikan tambahan fleksibilitas keuangan bagi para peminjam untuk mendukung kebutuhan modal kerja dan kas operasional,” ujar Lili dalam keterbukaan informasi yang disampaikan pada Kamis (2/1).

Baca Juga :   Laba Bank Mandiri Tumbuh 4,67% Hingga November 2024

Perusahaan juga memiliki fleksibilitas untuk menarik sebagian atau seluruh fasilitas pinjaman dengan memberikan surat permohonan kepada Bank Mandiri, memberikan ruang lebih bagi GRPM untuk mengelola arus kas sesuai kebutuhan.

Baca Juga :   Bank Mandiri Umumkan Pemberhentian Sekretaris Perusahaan Teuku Ali Usman karena Masa Pensiun

Selain menjadi distributor utama produk Coca-Cola, GRPM juga mendistribusikan berbagai produk dari perusahaan besar lainnya, seperti PT Kino Indonesia (KINO), PT Softex Indonesia, PT Mondelez Indonesia Trading, PT Gunung Slamat, PT Godrej Consumer Products Indonesia, PT Perfetti Van Melle, PT Fokus Ritel Nusaprima, dan PT Mega Niaga Nusantara.

Baca Juga :   PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Catat Pertumbuhan Kredit 22,5% YoY, Namun Kredit Menganggur Masih Tinggi

Pada semester I-2024, GRPM mencatatkan penjualan yang impresif sebesar Rp 370,68 miliar, yang mengalami lonjakan 106% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 179,10 miliar. Laba bersih perusahaan juga mengalami peningkatan signifikan, dari Rp 2,19 miliar menjadi Rp 3,61 miliar, mencerminkan pertumbuhan yang kuat di tengah tantangan pasar. (mhd)