JagatBisnis.com – Harga minyak bergerak tipis pada hari ini meskipun masih bertahan di atas level US$ 70 per barel. Pada Senin (30/12) pukul 7.18 WIB, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak Februari 2025 di New York Mercantile Exchange tercatat melemah 0,30% menjadi US$ 70,39 per barel, sedikit turun dibandingkan penutupan akhir pekan lalu di level US$ 70,60 per barel.
Sementara itu, harga minyak Brent kontrak Februari 2025 di ICE Futures juga menunjukkan penurunan. Harga minyak acuan internasional ini melemah 0,5% menjadi US$ 73,80 per barel, turun dari US$ 74,17 per barel pada akhir pekan lalu.
Kondisi Pasar Minyak di Akhir 2024: Menghadapi Ketidakpastian Pasokan dan Geopolitik
Secara keseluruhan, harga minyak cenderung bergerak dalam kisaran sempit menjelang akhir tahun 2024. Pasar minyak saat ini masih memantau perkembangan situasi di Timur Tengah, yang terus memberikan dampak pada pasar. Ekspektasi pasar mengenai kelebihan pasokan pada tahun depan turut menjadi perhatian. Isu ini bisa memperumit upaya OPEC dan sekutunya untuk menghidupkan kembali produksi yang sempat terhenti, menjaga stabilitas harga dalam waktu yang lebih panjang.
Selain itu, pasar juga diselimuti dengan ketidakpastian terkait geopolitik global. Sinyal bearish dan bullish terus menghiasi pergerakan harga minyak sepanjang tahun ini, dengan konflik yang terus berlanjut di Timur Tengah menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi sentimen pasar.
Proyeksi Harga Minyak: Kenaikan Terbatas di 2025?
Dengan kondisi yang fluktuatif, perdagangan minyak pada tahun depan diperkirakan akan tetap terbatas dalam kisaran sempit. Meskipun ada potensi penurunan harga moderat, faktor eksternal seperti kebijakan pemerintahan baru di AS yang dimulai pada Januari 2025 bisa menjadi faktor baru yang perlu diperhatikan oleh pasar minyak.
Secara keseluruhan, meskipun harga minyak menunjukkan penurunan tipis hari ini, prospek pasar minyak tetap bergantung pada perkembangan pasokan dan dinamika geopolitik yang terus berubah. (Mhd)