Ekbis  

INPP Genjot Pengembangan Mal Baru, Targetkan Pertumbuhan Signifikan di 2024

INPP Genjot Pengembangan Mal Baru, Targetkan Pertumbuhan Signifikan di 2024. foto dok paradiseindonesia.com

JagatBisnis.com – PT Indonesia Paradise Property Tbk. (INPP), emiten properti ternama, terus mempercepat pengembangan pusat perbelanjaan untuk memperkuat portofolio bisnisnya. Beberapa proyek strategis ditargetkan selesai pada 2024, sementara sisanya akan rampung dalam beberapa tahun mendatang.

Ekspansi Mal 23 Paskal dan Proyek Baru di Semarang
Presiden Direktur INPP, Anthony P. Susilo, menjelaskan bahwa salah satu proyek utama perusahaan saat ini adalah pengembangan 23 Paskal – Extension di Bandung, yang dijadwalkan selesai pada 2025. Pengembangan ini akan menambah luas area yang dapat disewakan (NLA) hingga 5.000 meter persegi.

Selain itu, INPP juga tengah membangun mal dengan konsep unik di Semarang. Proyek ini direncanakan mulai beroperasi pada 2026 dengan NLA mencapai 50.000 meter persegi.

Baca Juga :   PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) Optimis Capai Target Marketing Sales 2024, Laba Bersih Naik 11,79% YoY

“Proyek mal di Semarang dirancang dengan konsep yang berbeda, menawarkan pengalaman belanja yang inovatif,” ujar Anthony pada Kamis (26/12).

Retail Spaces di Antasari Place
Pada 2025, INPP juga berencana meluncurkan area ritel di apartemen Antasari Place, Jakarta, dengan NLA sekitar 5.000 meter persegi. Menurut Anthony, perusahaan tetap fokus pada pengembangan properti berkonsep mixed-use dengan skala menengah.

“Pendekatan ini membantu menciptakan efisiensi dan memberikan pengalaman yang berkesan bagi pelanggan,” tambahnya.

Kinerja Positif dan Strategi Pertumbuhan
Hingga September 2024, tingkat okupansi rata-rata mal yang dikelola INPP mencapai 93%. Angka ini menunjukkan pemulihan signifikan dibandingkan periode pandemi. Anthony menjelaskan, fokus pada tenant spesialis, seperti sektor fesyen, menjadi kunci keberhasilan tersebut.

Baca Juga :   Kinerja Emiten Properti Kuartal III 2024: Positif, Namun Saham Tertekan

“Beberapa mal, seperti 23 Paskal dan beachwalk Shopping Center di Bali, bahkan memiliki daftar antrean tenant yang cukup panjang, sehingga menjadi dasar pengembangan lebih lanjut,” ungkapnya.

Dengan performa ini, INPP optimis menargetkan pertumbuhan laba bersih sebesar 10%-20% pada 2024. Perusahaan juga menyiapkan belanja modal (capex) sebesar Rp 1 triliun untuk mendukung proyek-proyek strategis.

Kontribusi Pendapatan dan Laba Bersih
Per September 2024, pendapatan berulang INPP mendominasi dengan porsi 90%, terdiri dari hotel (48%) dan pusat perbelanjaan (42%), sementara penjualan properti menyumbang 10%.

Baca Juga :   Proyek PIK2 Agung Sedayu dan Salim Group Terus Berjalan Meski Ada Polemik Tata Ruang

Selama sembilan bulan pertama 2024, INPP mencatat pendapatan usaha sebesar Rp 878 miliar, melonjak 121% secara tahunan (YoY). Segmen perhotelan tumbuh 24%, komersial naik 6%, dan penjualan properti meningkat 61%. Laba bersih mencapai Rp 342 miliar, juga naik 121% YoY, didukung oleh pembukaan Hyatt Place Makassar pada Februari 2024.

Dengan strategi ekspansi dan kinerja yang solid, INPP terus memperkuat posisinya sebagai salah satu pemain utama di industri properti Indonesia. (Mhd)