JagatBisnis.com – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan komitmennya untuk memangkas birokrasi terkait kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) bagi nelayan. Pernyataan ini disampaikan saat Bahlil melakukan kunjungan ke SPBU Nelayan (SPBUN) di Balikpapan untuk memastikan ketersediaan BBM menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025.
Dalam kunjungannya, Bahlil menanggapi masukan mengenai panjangnya proses pengajuan pembangunan SPBUN, yang sering dianggap menyulitkan masyarakat nelayan. “Proses permohonan mendirikan SPBUN saat ini terlalu panjang, harus sampai ke kementerian di Jakarta. Ke depan, kami akan memotong jalur birokrasi ini agar tidak menyulitkan masyarakat,” kata Bahlil. Dia berjanji akan mempercepat proses tersebut untuk mempermudah pembangunan SPBUN di masa mendatang.
Bahlil juga mendengar keluhan terkait kuota BBM yang tidak selalu mencukupi kebutuhan nelayan. Ia mengerti masalah ini karena latar belakang keluarganya yang juga merupakan nelayan. Di SPBUN Balikpapan, kuota awal BBM dirancang untuk memenuhi kebutuhan 130 kapal. Namun, seiring dengan meningkatnya jumlah kapal nelayan, Bahlil berjanji akan segera menambah kuota BBM untuk memastikan kelancaran operasional nelayan.
SPBUN yang dikunjungi Bahlil dikelola oleh PT Tiga Niaga Energy dan menyediakan produk biosolar. Lokasi tersebut berada di Jalan Proklamasi Gang Kakap RT 35, Kelurahan Manggar Baru, Balikpapan. Bahlil berharap dengan pemangkasan birokrasi dan penambahan kuota BBM, kebutuhan energi bagi nelayan dapat lebih terjamin. (Hky)