Ekbis  

PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) Laksanakan RUPSLB dan Setujui Aksi Private Placement

PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) Laksanakan RUPSLB dan Setujui Aksi Private Placement. foto dok merdekacoppergold.com

JagatBisnis.com – PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang menyetujui sejumlah agenda penting, termasuk pelaksanaan private placement. Dalam keputusan tersebut, MBMA mendapat persetujuan untuk melakukan penambahan modal melalui Private Placement Tanpa Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD). Dana yang diperoleh dari aksi ini akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan perusahaan serta mendukung ekspansi bisnis.

Selain itu, RUPSLB juga menyetujui perubahan penggunaan dana IPO yang telah diperoleh pada April 2023. Dana tersebut akan dialokasikan untuk belanja modal (capex) guna pembangunan pabrik High Pressure Acid Leach (HPAL) yang membutuhkan pembiayaan segera. RUPSLB juga menyetujui perubahan dalam susunan anggota Direksi MBMA yang kini terdiri dari:

  • Presiden Direktur: Teddy Nuryanto Oetomo
  • Wakil Presiden Direktur: Jason Laurence Greive
  • Direktur: Titien Supeno
  • Direktur: Anthony Kartono Tan
Baca Juga :   PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) Rencanakan Private Placement untuk Perkuat Modal dan Ekspansi Usaha

Proyek Strategis MBMA MBMA saat ini sedang dalam fase ekspansi untuk mendorong pertumbuhan kinerja yang lebih baik. Laporan keuangan kuartalan menunjukkan pendapatan meningkat 58% YoY, menjadi US$ 1,37 miliar hingga kuartal III-2024. Sebagai bagian dari strategi pertumbuhannya, MBMA telah mengakuisisi 12,5% saham PT Meiming New Energy Material yang sedang melaksanakan commissioning pabrik HPAL berkapasitas 25.000 ton per tahun di kawasan Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP).

Baca Juga :   Bank Raya Indonesia (AGRO) Rencanakan Buyback Saham Rp 20 Miliar

Pabrik HPAL ini nantinya akan beralih menggunakan fasilitas Feed Preparation Plant (FPP) milik anak usaha MBMA, PT Sulawesi Cahaya Mineral (SCM), yang akan selesai dibangun pada pertengahan 2025.

Proyek-proyek strategis MBMA lainnya juga menunjukkan progres yang signifikan. Pada kuartal III-2024, proses commissioning pabrik asam sulfat (AIM) yang dioperasikan oleh PT Merdeka Tsingshan Indonesia (MTI) terus berjalan, dengan Train 1 menghasilkan 77.555 ton asam sulfat dan Train 2 yang telah memulai commissioning pada September 2024 menghasilkan 4.478 ton asam sulfat.

Selain itu, pembangunan pabrik katoda tembaga juga hampir selesai, dengan beberapa peralatan produksi telah memasuki fase commissioning. Pabrik HPAL PT ESG New Energy Material juga sudah mencapai 85% kemajuan pembangunan, dengan Train A ditargetkan mulai beroperasi pada akhir 2024, dan Train B diharapkan menyusul pada paruh pertama 2025.

Baca Juga :   PT Indosat Tbk (ISAT) Lakukan Stock Split: Meningkatkan Likuiditas dan Keterjangkauan Saham

Strategi Ekspansi dan Pertumbuhan Dengan langkah-langkah strategis tersebut, MBMA terus berupaya untuk memastikan pertumbuhan kinerja yang berkelanjutan. Langkah-langkah ini, termasuk ekspansi proyek-proyek strategis, akan memperkuat posisi MBMA dalam rantai nilai mineral strategis dan bahan baku untuk baterai kendaraan bermotor listrik, yang menjadi fokus utama dalam mendukung transisi energi bersih. (Zan)