Ekbis  

Saham ADRO Anjlok 43% Pasca Ex-Date Dividen: Apa yang Menyebabkan Penurunan Signifikan Ini?

Saham ADRO Anjlok 43% Pasca Ex-Date Dividen: Apa yang Menyebabkan Penurunan Signifikan Ini?

JagatBisnis.com – Harga saham PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) mengalami penurunan tajam setelah mencapai titik tertingginya di Rp 4.300 per saham dalam sebulan terakhir. Dalam dua hari perdagangan berturut-turut, harga saham ADRO bahkan terperosok hingga mencapai auto rejection bawah (ARB), dengan penurunan hampir 25%. Seiring dengan penurunan harga saham, kapitalisasi pasar (market cap) emiten milik Garibaldi Thohir ini juga merosot drastis.

Pada Jumat, 29 November 2024, harga saham ADRO terjun menjadi Rp 2.080 per saham, mengakibatkan market cap emiten ini hanya mencapai Rp 63,98 triliun. Dalam sepekan, market cap ADRO menyusut sebesar Rp 51,36 triliun, turun dari Rp 115,34 triliun pada 22 November 2024.

Dividen Jumbo dan Dampaknya

Penurunan harga saham ADRO terjadi bertepatan dengan periode ex-date untuk dividen tambahan final tunai yang besar. ADRO mengumumkan akan membagikan dividen jumbo hingga US$ 2,62 miliar (setara Rp 41,77 triliun), yang berarti Rp 1.358,18 per saham. Dividen ini merupakan bagian dari proses divestasi PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI), yang juga akan melibatkan pembelian saham AADI oleh para pemegang saham ADRO melalui skema Penawaran Umum oleh Pemegang Saham (PUPS).

Baca Juga :   Alamtri Resources Indonesia (ADRO) Umumkan Jadwal Penawaran Umum Pemegang Saham (PUPS) Anak Usaha AADI

Seperti yang dijadwalkan, pencatatan saham AADI di Bursa Efek Indonesia (BEI) akan dilakukan pada 5 Desember 2024, diikuti dengan PUPS untuk pemegang saham ADRO. Dalam skema PUPS, pemegang saham ADRO yang memenuhi syarat bisa membeli saham AADI dengan harga yang ditentukan berdasarkan nilai wajar atau harga pasar yang terbentuk setelah pencatatan saham AADI.

Proyeksi Kinerja Saham dan Dampak Dividen

Berbagai analis memproyeksikan sejumlah skenario untuk saham ADRO setelah pengumuman dividen dan pembagian saham AADI. Analis Stockbit Sekuritas, Hendriko Gani, menjelaskan tiga skenario yang mungkin terjadi. Dalam skenario dasar, ADRO diperkirakan akan mengalami kenaikan valuasi saham AADI, dengan harga ADRO bisa mencapai Rp 1.900 per saham, meskipun dalam skenario bearish, harga saham ADRO bisa turun hingga Rp 1.110.

Baca Juga :   Alamtri Resources Indonesia (ADRO) Umumkan Jadwal Penawaran Umum Pemegang Saham (PUPS) Anak Usaha AADI

Sementara itu, Sukarno Alatas, Kepala Riset Kiwoom Sekuritas, berpendapat bahwa meski kinerja ADRO mungkin mengalami penurunan pasca-spin off, prospek jangka panjang saham ADRO tetap menarik. Meskipun divestasi akan mengurangi pendapatan dari sektor batubara, ADRO diharapkan mendapat akses pendanaan lebih banyak untuk investasi dalam sektor energi terbarukan.

Risiko dan Peluang Pasca Dividen

Bagi investor yang tidak berpartisipasi dalam IPO AADI dan memilih untuk hanya menerima dividen tunai, ada potensi imbal hasil yang lebih rendah atau bahkan kerugian, karena mereka tidak mendapatkan potensi kenaikan harga saham AADI. Di sisi lain, bagi mereka yang berpartisipasi dalam PUPS, ada peluang untuk memperoleh saham AADI dengan harga yang lebih menarik, meskipun mungkin tidak semua investor akan memperoleh jumlah saham yang diinginkan pada saat IPO.

Baca Juga :   Alamtri Resources Indonesia (ADRO) Umumkan Jadwal Penawaran Umum Pemegang Saham (PUPS) Anak Usaha AADI

Dengan skema PUPS, para pemegang saham ADRO yang memilih untuk membeli saham AADI berpeluang mendapatkan lebih banyak saham, sementara di IPO, mereka mungkin menghadapi kesulitan untuk mendapatkan volume saham yang banyak. Meskipun demikian, prospek jangka panjang ADRO tetap menarik karena potensi pendanaan yang lebih besar dan peluang untuk investor baru yang tertarik pada energi terbarukan.

Kesimpulan: Tantangan dan Peluang di Depan Mata

Penurunan harga saham ADRO yang signifikan, terutama setelah ex-date dividen tambahan final tunai, menjadi perhatian investor. Meskipun kinerja jangka pendek saham ADRO mungkin tertekan, ada potensi bagi perusahaan untuk meraih peluang baru dalam sektor energi terbarukan pasca-spin off AADI. Bagi para investor, keputusan untuk berpartisipasi dalam PUPS atau mengambil dividen tunai akan sangat memengaruhi imbal hasil mereka di masa depan. (Mhd)