JagatBisnis.com – PT Mayora Indah Tbk. (MYOR) berhasil mencatatkan pertumbuhan penjualan meski daya beli masyarakat melemah, dengan penjualan bersih pada kuartal III 2024 mencapai Rp 25,63 triliun, meningkat 11,99% year on year (YoY) dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebesar Rp 22,89 triliun.
Manajemen MYOR menyatakan bahwa pelemahan daya beli memang berdampak pada banyak sektor, termasuk industri makanan dan minuman. Namun, MYOR tetap berusaha mempertahankan daya saing dengan memastikan harga produk tetap terjangkau. Diversifikasi produk, inovasi produk, dan efisiensi operasional menjadi fokus utama perusahaan untuk menjaga agar harga jual produk tetap kompetitif.
Kinerja Keuangan MYOR
Meski mencatatkan kenaikan penjualan, beberapa pos biaya mengalami peningkatan:
- Beban pokok penjualan meningkat dari Rp 16,78 triliun per September 2023 menjadi Rp 19,52 triliun pada 2024.
- Akibatnya, laba kotor MYOR tercatat sebesar Rp 6,116 triliun, sedikit naik dibandingkan Rp 6,111 triliun tahun lalu.
- Beban usaha juga meningkat menjadi Rp 3,38 triliun dari sebelumnya Rp 3,31 triliun, yang menyebabkan laba usaha turun menjadi Rp 2,73 triliun, dibandingkan dengan Rp 2,79 triliun pada tahun sebelumnya.
- Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp 2,01 triliun, turun sedikit sebesar 0,52% dibandingkan dengan Rp 2,02 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Strategi Pemasaran dan Ekspansi
MYOR tetap optimistis dapat mencapai target pertumbuhan kinerja double digit hingga akhir tahun 2024. Perusahaan mengandalkan strategi pemasaran yang kuat, peluncuran produk baru, dan ekspansi ke pasar internasional sebagai bagian dari langkah untuk mendongkrak pendapatan.
MYOR juga berencana meluncurkan produk baru di akhir tahun 2024 untuk memperkuat portofolio perusahaan di pasar domestik maupun ekspor. Meskipun rincian produk baru ini belum diumumkan, manajemen percaya bahwa produk-produk ini akan membantu memperkuat posisi MYOR di pasar.
Segmen Penjualan MYOR
Penjualan MYOR terbagi menjadi dua segmen utama:
- Penjualan lokal: Meningkat menjadi Rp 14,97 triliun dari Rp 13,07 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
- Segmen ekspor: Menyumbang Rp 10,67 triliun, naik dari Rp 9,82 triliun pada tahun lalu.
Posisi Keuangan MYOR
Per 30 September 2024, MYOR mencatatkan total aset sebesar Rp 30,32 triliun, naik dari Rp 23,87 triliun pada 31 Desember 2023. Ekuitas perusahaan juga meningkat tipis menjadi Rp 16,08 triliun dari Rp 15,28 triliun di akhir 2023.
Tantangan dan Antisipasi Kenaikan PPN
MYOR juga menyampaikan bahwa mereka telah mempersiapkan langkah antisipasi terkait potensi kenaikan PPN 12% yang akan berlaku pada 2025. Meskipun demikian, perusahaan belum mengungkapkan rincian lebih lanjut mengenai strategi yang akan diambil terkait isu ini, terutama karena masih adanya penolakan terhadap kenaikan tersebut.
Dengan berbagai upaya tersebut, MYOR berharap dapat tetap mempertahankan daya saing dan memenuhi target pertumbuhannya di tengah tantangan ekonomi yang ada. (Hky)