Peran Strategis Kelapa Sawit dalam Kedaulatan Pangan dan Energi Indonesia

Peran Strategis Kelapa Sawit dalam Kedaulatan Pangan dan Energi Indonesia. foto dok

JagatBisnis.com – Rumah Sawit Indonesia (RSI) menyoroti pentingnya kelapa sawit sebagai komoditas strategis dalam mendukung kedaulatan pangan dan energi di Indonesia. Kacuk Sumarto, Ketua Umum RSI, mengungkapkan bahwa Indonesia, sebagai produsen minyak sawit terbesar di dunia, memiliki potensi besar untuk membantu memenuhi kebutuhan pangan dan energi global, yang diprediksi akan meningkat seiring dengan pertumbuhan populasi dunia.

Tantangan Ketersediaan Pangan dan Energi

Kacuk menjelaskan, dengan populasi dunia yang diperkirakan mencapai 8,5 miliar pada 2030 dan 10 miliar pada 2080 menurut PBB, kebutuhan akan pangan dan energi akan semakin mendesak. Di sisi lain, daya dukung bumi semakin menurun akibat eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan, penggunaan pupuk kimia yang tidak bijaksana, dan perubahan iklim, yang berkontribusi pada penurunan rasio ketersediaan pangan dan peningkatan harga pangan.

Tak hanya itu, kebutuhan energi pun akan meningkat pesat seiring dengan pertumbuhan aktivitas manusia. Sumber energi fosil yang semakin terbatas menambah urgensi untuk mengembangkan energi baru dan terbarukan. Minyak sawit, sebagai salah satu bahan baku utama untuk bioenergi, menjadi sangat relevan dalam mendukung transisi ini.

Baca Juga :   Anggota Komisi XI DPR Marinus Gea Dukung Pembukaan Lahan dan Perkebunan Kelapa Sawit di Banten

Potensi Perkebunan Sawit untuk Kemandirian Pangan dan Energi

Kacuk menekankan bahwa Indonesia harus menetapkan kebijakan kemandirian pangan dan energi yang tidak terpengaruh oleh ketidakpastian global. Perkebunan sawit, dengan luas 16,8 juta hektar, menjadi salah satu solusi utama. Potensi besar dari lahan sawit ini adalah kemampuannya untuk mendukung intercropping—penanaman tanaman sela yang bisa mencakup komoditas pangan dan energi.

Menurut kajian RSI, jika dilakukan peremajaan kelapa sawit secara konsisten, setidaknya 1 juta hektar lahan sawit dapat dimanfaatkan untuk menanam tanaman pangan dan energi, yang akan mengurangi ketergantungan pada impor bahan pangan dan menghemat biaya logistik. Selain itu, produk yang dihasilkan dapat memenuhi kebutuhan lokal, mengurangi biaya transportasi, dan memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah.

Baca Juga :   Setelah Harganya Meroket, Kini Minyak Goreng Langka

Seminar dan Diskusi Mengenai Kedaulatan Pangan dan Energi

Pentingnya peran kelapa sawit dalam mewujudkan kemandirian pangan dan energi ini menjadi fokus utama dalam seminar yang diselenggarakan oleh RSI di Jakarta pada 18 November 2024. Seminar bertema “Menggapai Kedaulatan Pangan, Energi dan Ekonomi Melalui Perkebunan Sawit Untuk Menuju Indonesia Emas 2045” ini menghadirkan sejumlah pembicara dari pemerintah dan pelaku usaha, seperti:

  • Dida Gardera, Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kemenko Perekonomian
  • Putu Juli Ardika, Dirjen Industri Agro Kementerian Perindustrian
  • Adi Praptono, Direktur Tanaman Kelapa Sawit dan Aneka Palma Kementerian Pertanian
  • Prof. Dr. Agus Pakpahan, pakar pertanian dan kehutanan (Rektor Ikopin University)
  • Muhammad Abdul Ghani, Direktur Utama PTPN Holding
  • Eddy Abdurrachman, Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan
Baca Juga :   Pungutan Ekspor Sawit Gratis Hingga Akhir Agustus 2022

Para tokoh dari industri kelapa sawit, seperti Sabri Basyah dari RSI Sumatra Utara dan Dr. Petrus Gunarso, pakar sustainability, turut menyuarakan pentingnya mengoptimalkan industri sawit untuk kemandirian pangan dan energi yang berkelanjutan.

Kongres RSI dan Langkah Ke Depan

Selain seminar, RSI juga akan menyelenggarakan Kongres I RSI pada 19 November 2024, yang bertujuan untuk memperkuat kolaborasi antara seluruh pemangku kepentingan di industri kelapa sawit, baik hulu maupun hilir. Melalui kegiatan ini, diharapkan dapat tercapai konsensus dan langkah-langkah strategis untuk mengoptimalkan peran kelapa sawit dalam mendukung Indonesia Emas 2045—sebuah visi menuju kemandirian ekonomi dan keberlanjutan sumber daya alam.

Dengan komitmen dan langkah-langkah tersebut, kelapa sawit diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap ketahanan pangan dan energi Indonesia, sekaligus mendukung target jangka panjang negara dalam menciptakan kemandirian dan kemakmuran yang berkelanjutan. (Zan)