Ekbis  

PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA): Menyongsong Tahun 2025 dengan Ekspansi Ambisius dan Diversifikasi Produk

PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA): Menyongsong Tahun 2025 dengan Ekspansi Ambisius dan Diversifikasi Produk. foto dok lippocikarang.co.id

JagatBisnis.com – PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA), emiten manufaktur komponen otomotif yang merupakan bagian dari Triputra Group, tengah mempersiapkan langkah besar untuk menyongsong tahun 2025. Perusahaan ini berencana untuk mempercepat pertumbuhan dengan sejumlah agenda ekspansi yang mencakup pengoperasian pabrik baru, penetrasi pasar ekspor, dan diversifikasi produk, terutama di sektor kendaraan listrik dan energi terbarukan.

Ekspansi Pabrik untuk Mendukung Pertumbuhan Bisnis

Presiden Direktur DRMA, Irianto Santoso, mengungkapkan bahwa perusahaan tengah menggarap tiga proyek pabrik yang direncanakan selesai pada pertengahan tahun 2025. Ekspansi ini bertujuan untuk mendukung pengembangan bisnis jangka panjang DRMA, termasuk di pasar domestik dan internasional.

Proyek pertama adalah pabrik Dharma Controlcable Indonesia, yang akan fokus pada manufaktur battery pack. Kedua adalah pabrik Dharma Precision Parts, yang akan memperluas portofolio produk DRMA di sektor otomotif. Kedua pabrik ini berlokasi di kawasan industri Jababeka dan ditargetkan mulai beroperasi pada kuartal pertama 2025.

Yang tak kalah menarik, DRMA juga sedang membangun pabrik Dharma Kyungshin Indonesia (DKI), sebuah perusahaan patungan dengan Kyungshin, perusahaan asal Korea Selatan. Pabrik ini, yang berlokasi di Cirebon, dibangun untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik yang terus berkembang, sekaligus membuka peluang ekspor, terutama ke Amerika Serikat (AS).

Baca Juga :   PT Dharma Polimetal Tbk Berupaya Meningkatkan Kinerja di Tengah Tantangan Industri Otomotif

“Pabrik di Cirebon yang sedang dibangun di atas lahan seluas 2 hektare ini diharapkan rampung pada akhir semester pertama 2025. Tujuannya untuk memenuhi permintaan pasar dalam negeri sekaligus menambah kapasitas ekspor,” ujar Irianto.

Peluang Ekspor dan Permintaan Global

Sebagai bagian dari upaya ekspansi, DRMA semakin memperluas jangkauan pasar ekspornya. Setelah sukses meraih predikat best of the best supplier untuk Hyundai pada tahun lalu, DRMA kini memulai ekspor komponen otomotif ke Amerika Serikat. Komponen-komponen tersebut digunakan untuk dua model mobil Hyundai dan tiga model mobil Kia.

Irianto menyebutkan, meskipun ekspor ke AS sudah dimulai pada Mei 2024, pihaknya akan terus memantau kualitas produk untuk memastikan konsistensi. Bila permintaan semakin meningkat, DRMA berencana untuk menambah kapasitas produksi.

Selain AS, DRMA juga menjajaki pasar ekspor ke Korea Selatan dan Eropa, menambah peluang pertumbuhan yang signifikan bagi perusahaan.

Diversifikasi Produk: Fokus pada Kendaraan Listrik dan Energi Terbarukan

DRMA tidak hanya mengandalkan komponen otomotif tradisional, tetapi juga memperkuat portofolio produknya di sektor kendaraan listrik (Electric Vehicle/EV) dan energi terbarukan. Perusahaan ini berfokus pada empat segmen utama dalam industri EV, yaitu power train, komponen kendaraan, infrastruktur pengisian daya, dan waste management.

Baca Juga :   PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Maksimalkan Potensi Ekspor dan Diversifikasi Pasar

Sebagai bagian dari strategi diversifikasi, DRMA meluncurkan DRMA EV Ecosystem Universe melalui inisiatif Dharma Connect. Ada lima pilar yang menjadi fokus utama, yaitu DC Battery (battery pack, battery energy storage system, auxiliary battery), DC Power (charging stations), DC Motor, DC Solar, dan DC Cross (konversi kendaraan konvensional menjadi EV).

Irianto optimistis, pasar komponen EV akan menjadi pendorong kinerja DRMA dalam beberapa tahun ke depan, mengingat semakin banyak pabrikan EV yang harus memenuhi ketentuan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). DRMA bahkan sudah menjajaki kerja sama dengan produsen EV asal China untuk memenuhi kebutuhan komponen lokal di Indonesia.

Selain itu, DRMA juga akan memperluas fokusnya pada battery energy storage system (BESS), sebuah teknologi yang semakin penting dalam mendukung pengembangan energi terbarukan, terutama panel surya. Irianto menyebutkan bahwa perusahaan sedang menjajaki kerja sama dengan produsen panel surya besar asal China untuk mempercepat pengembangan produk ini.

“Battery energy storage system akan menjadi core business kami di masa depan. Kami juga melihat potensi besar dalam ekspor listrik tenaga surya ke negara tetangga,” ujar Irianto, menambahkan bahwa pemerintah Indonesia juga telah menargetkan peningkatan kapasitas pembangkit energi baru terbarukan (EBT) dalam Conference of the Parties (COP 29) di Azerbaijan.

Baca Juga :   PT Catur Sentosa Adiprana (CSAP) Targetkan Penjualan Rp 18 Triliun di 2024 dengan Ekspansi Ambisius.

Proyeksi Kinerja 2025: Optimisme Tumbuh di Tengah Tantangan

Irianto optimistis bahwa kinerja DRMA akan terus berkembang pada tahun 2025. Meskipun tantangan ekonomi global dan dinamika pasar otomotif bisa mempengaruhi hasil sementara, DRMA percaya diri bisa mempertahankan pertumbuhan pendapatan dan laba.

Salah satu faktor utama adalah proyeksi pertumbuhan penjualan kendaraan yang diperkirakan oleh Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo). Gaikindo memperkirakan penjualan mobil di Indonesia akan tumbuh sekitar 5%-10% pada 2025, sementara sepeda motor diperkirakan tumbuh 3%-5%. DRMA pun yakin bisa memanfaatkan peluang ini untuk meningkatkan produksi dan pendapatan.

“Untuk tahun 2024, meskipun ada penurunan penjualan mobil domestik, kami tetap mengincar stabilitas kinerja. Kami targetkan pendapatan dan laba bisa tetap terjaga, bahkan kami berharap ada kenaikan di akhir tahun,” ujar Irianto.

Dengan ekspansi yang ambisius dan diversifikasi produk yang inovatif, PT Dharma Polimetal Tbk siap menghadapi tantangan dan meraih peluang di tahun 2025, menjaga momentum pertumbuhan yang berkelanjutan. (Hky)