JagatBisnis.com – PT Terang Dunia Internusa Tbk (UNTD), yang dikenal dengan merek United Bike, berfokus pada penguatan bisnis di tengah kondisi ekonomi yang sulit, termasuk perlambatan daya beli masyarakat. Produsen sepeda, e-moped, dan sepeda motor listrik ini menghadapi tantangan berat dalam kuartal III-2024, dengan penurunan penjualan mencapai 21,69% year-on-year (YoY), hanya mencatatkan pendapatan Rp 436,6 miliar. Tak hanya itu, laba bersih perusahaan juga mengalami penurunan tajam hingga 63,24% YoY, menjadi Rp 18,6 miliar.
Andrew Mulyadi, Direktur Terang Dunia Internusa, menjelaskan bahwa penurunan kinerja UNTD sebagian besar disebabkan oleh ketidakpastian pasar akibat musim Pemilu Presiden 2024, yang disertai dengan deflasi yang terjadi secara beruntun dari Juli hingga September. “Kami juga melihat penurunan pada produk motor listrik United E-Motor setelah habisnya kuota subsidi pemerintah,” ujar Andrew dalam paparan publik yang digelar pada Selasa (12/11).
Penurunan Penjualan dan Strategi Diskon
Andrew mengungkapkan, komposisi penjualan produk UNTD didominasi oleh moped (40%), disusul dengan sepeda (30%), dan sepeda motor listrik (30%). Namun, penurunan yang paling signifikan terjadi pada motor listrik United E-Motor, setelah subsidi dari pemerintah untuk motor listrik habis pada tahun 2024.
Untuk mengatasi penurunan penjualan motor listrik, UNTD mengambil langkah berani dengan memberikan diskon sebesar Rp 7 juta pada model-model motor listrik yang dijual. Besaran diskon ini sesuai dengan nilai subsidi pemerintah untuk motor listrik pada 2024. Andrew menegaskan bahwa diskon ini berlaku hingga ada kepastian mengenai program subsidi motor listrik tahun depan. “Jika pemerintah memutuskan untuk melanjutkan program subsidi pada 2025, diskon dari kami akan dicabut,” ungkapnya.
Ekspansi Pasar dan Inovasi Produk
Meskipun menghadapi tantangan domestik, UNTD tetap berusaha memperluas pasar dan ekspansi internasional. Salah satunya adalah upaya ekspor motor listrik ke Malaysia, dengan membuka dealer resmi United E-Motor di sana. Ini menjadi bagian dari strategi UNTD untuk memperkenalkan produk motor listriknya ke pasar ASEAN yang lebih luas.
Selain ekspor, UNTD juga gencar menghadirkan produk-produk baru. Pada pekan lalu, UNTD merilis motor listrik terbaru mereka, United E-Motor CS2000, yang hadir dengan 6 varian warna dan desain neo-klasik yang lebih menarik bagi konsumen. Andrew juga menambahkan bahwa UNTD telah mulai memproduksi baterai lithium untuk motor listrik di pabrik mereka yang terletak di Citeureup, Jawa Barat. Langkah ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada impor dan menurunkan biaya produksi motor listrik.
“Upaya lokalisasi baterai ini akan membuat harga motor listrik United E-Motor menjadi lebih terjangkau bagi konsumen,” kata Andrew. Dia juga menambahkan bahwa pada tahun depan, UNTD menargetkan untuk memproduksi dinamo motor listrik secara lokal, yang akan lebih menekan biaya produksi dan meningkatkan daya saing produk mereka.
Kapasitas Produksi dan Optimisme Ke Depan
UNTD memiliki beberapa pabrik yang tersebar di Citeureup, Gunung Putri, dan Curug, yang semuanya berlokasi di Jawa Barat. Pabrik di Citeureup dan Gunung Putri dapat memproduksi hingga 1 juta unit sepeda, 250.000 unit e-moped, dan 150.000 unit motor listrik per tahun. Sementara itu, pabrik di Curug memiliki kapasitas produksi 500.000 unit e-moped dan motor listrik per tahun.
Dengan kapasitas produksi yang besar dan inovasi produk yang terus berjalan, UNTD berharap dapat meningkatkan kinerja keuangan mereka menjelang akhir tahun. Perusahaan optimis bahwa dengan diskon yang diberikan, serta ekspansi produk dan pasar internasional, mereka dapat meraih penjualan dan laba bersih yang lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya. (zan)