Ekbis  

Tantangan dan Peluang Bisnis Asuransi Perjalanan di Akhir Tahun

Tantangan dan Peluang Bisnis Asuransi Perjalanan di Akhir Tahun. foto dok myoona.id

JagatBisnis.com – Memasuki akhir tahun, industri asuransi perjalanan biasanya merasakan peningkatan permintaan seiring dengan sentimen positif musim liburan. Namun, tahun ini, ada sejumlah tantangan yang harus dihadapi, terutama terkait dengan tingginya harga tiket pesawat domestik.

PT Zurich Asuransi Indonesia Tbk mengungkapkan bahwa fluktuasi tarif tiket pesawat domestik berdampak pada volume permintaan asuransi perjalanan, khususnya untuk perjalanan domestik. Meskipun tarif tiket yang meningkat dapat mempengaruhi premi asuransi, Chief Financial Officer Zurich, Musi Samosir, menegaskan bahwa dampak tersebut belum terlihat signifikan.

“Penentuan tarif premi asuransi dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk segmentasi pasar, inovasi produk, persaingan industri, serta kerja sama dengan maskapai dan agen perjalanan,” ujar Musi.

Baca Juga :   Pengamat: Mahalnya Tiket Pesawat Domestik Dipicu Pengeluaran dalam Dolar dan Pendapatan dalam Rupiah

Untuk menghadapi tantangan ini, Zurich terus mengkaji kondisi industri dan berupaya meningkatkan pelayanan. Mereka menawarkan perlindungan yang lebih komprehensif serta mendorong kerja sama dengan berbagai mitra dan platform perjalanan, sehingga dapat menjaga biaya premi tetap kompetitif sambil memenuhi kebutuhan nasabah. Hingga Agustus 2024, Zurich mencatat pertumbuhan pendapatan premi bruto dari segmen asuransi perjalanan mencapai lebih dari 50% secara year on year (YoY), dengan total mencapai lebih dari Rp 150 miliar.

Di sisi lain, PT Asuransi Simas Insurtech memiliki pandangan yang berbeda. Direktur Utama Simas Insurtech, Teguh Aria Djana, menyebutkan bahwa meskipun penerbangan dan wisata meningkat, kesadaran masyarakat tentang pentingnya asuransi perjalanan masih rendah. Hingga September 2024, premi asuransi perjalanan Simas Insurtech tercatat Rp 14,6 miliar, menurun 43% dibandingkan tahun sebelumnya.

Baca Juga :   Harga Tiket Pesawat Domestik Masih Tinggi, Terbang ke Singapura Lebih Murah?

“Kami harus terus melakukan inovasi produk, mengemas biaya asuransi yang lebih terjangkau untuk mengikuti tren gaya hidup generasi milenial dan Z,” ungkap Teguh. Perusahaan ini juga berkomitmen untuk meningkatkan literasi masyarakat mengenai manfaat asuransi perjalanan dan menjalin kerja sama dengan lebih banyak agen perjalanan.

Sementara itu, PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (Tugu Insurance) melaporkan bahwa produk asuransi perjalanan mereka didominasi oleh asuransi untuk haji dan umrah. Presiden Direktur Tugu Insurance, Tatang Nurhidayat, menambahkan bahwa dampak tarif tiket pesawat domestik tidak berpengaruh signifikan terhadap pencapaian asuransi perjalanan di perusahaan mereka. Hingga September 2024, premi asuransi perjalanan syariah Tugu Insurance mengalami peningkatan sebesar 70% YoY.

Baca Juga :   Harga Tiket Pesawat Domestik Masih Tinggi, Terbang ke Singapura Lebih Murah?

Strategi Tugu Insurance untuk meningkatkan premi asuransi haji dan umrah meliputi optimalisasi kerja sama dengan asosiasi travel agent dan perusahaan penyelenggara ibadah umrah dan haji di seluruh Indonesia. Ditambah dengan inovasi digital dalam proses layanan, mereka percaya bahwa penjualan asuransi perjalanan akan mencapai target yang diharapkan.

Dengan berbagai tantangan yang ada, industri asuransi perjalanan di Indonesia terus beradaptasi dan mencari cara untuk meningkatkan kesadaran serta layanan kepada nasabah. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun ada rintangan, peluang untuk pertumbuhan tetap terbuka lebar. (Mhd)