Unilever Jual Bisnisnya di Rusia ke Arnest Group

Unilever Jual Bisnisnya di Rusia ke Arnest Group. foto dok sdginvestment.or.id

JagatBisnis.com – Unilever telah resmi menjual seluruh bisnisnya di Rusia, termasuk empat pabrik dan operasional di Belarus, kepada Arnest Group. Transaksi ini menjadikan Unilever sebagai salah satu perusahaan multinasional terbaru yang meninggalkan Rusia sejak invasi ke Ukraina, setelah melalui proses penjualan yang rumit.

Menurut laporan Reuters, meskipun Unilever tidak mengonfirmasi nilai transaksi, Financial Times menyebutkan bahwa penjualan tersebut bernilai sekitar 520 juta euro (sekitar US$ 568,41 juta). Per 30 Juni, bisnis Rusia Unilever memiliki aset bersih sekitar 600 juta euro.

CEO Unilever, Hein Schumacher, menjelaskan bahwa penjualan ini melibatkan pemisahan sistem TI dan rantai pasokan yang kompleks, serta penerjemahan merek ke alfabet Cyrillic. “Pekerjaan ini sangat rumit,” ujarnya dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga :   BKGN 2021 Bangun Urgensi Pentingnya Terbebas dari Gigi Berlubang

Arnest Group dan Pengakuan Aset

Arnest Group, yang dipimpin oleh pengusaha Alexey Sagal, telah mengakuisisi beberapa bisnis Barat lainnya sejak invasi Rusia ke Ukraina, termasuk operasi Heineken di Rusia yang dijual hanya seharga satu euro. Mereka juga mengakuisisi bisnis pengemasan minuman Ball Corp seharga $ 530 juta pada akhir 2022 dan operasi Oriflame di Rusia.

Pihak Arnest Group belum memberikan komentar resmi mengenai akuisisi ini.

Tanggapan Terhadap Penjualan

Keberadaan Unilever di Rusia setelah invasi Februari 2022 sempat menuai kritik dari aktivis dan pemerintah Ukraina. Meski begitu, Unilever merupakan perusahaan makanan besar Eropa pertama yang menghentikan impor dan ekspor ke Rusia. Tahun lalu, perusahaan menyatakan bahwa mereka sedang mempertimbangkan untuk meninggalkan, menjual, atau mempertahankan operasionalnya di Rusia.

Baca Juga :   Plizza Menu Bernutrisi Baik Bagi Planet Bumi

B4Ukraine, sebuah koalisi masyarakat sipil yang mendorong perusahaan Barat untuk memutuskan hubungan dengan Rusia, menyambut baik penjualan ini.

Persetujuan dan Tantangan

Bulan lalu, harian bisnis RBC melaporkan bahwa Unilever telah menerima persetujuan pemerintah Rusia untuk menjual asetnya dengan nilai sekitar 35 miliar rubel hingga 40 miliar rubel (sekitar $359,5 juta hingga $410,9 juta). Kremlin umumnya meminta diskon minimal 50% untuk kesepakatan yang melibatkan perusahaan dari negara-negara yang dianggap “tidak bersahabat.”

Baca Juga :   Kampanye #AyoMinumBuah, Edukasi Masyarakat Pentingnya Asupan Buah untuk Daya Tahan Tubuh

Eksodus perusahaan-perusahaan dari Rusia telah menyebabkan kerugian bagi perusahaan asing lebih dari $ 107 miliar dalam bentuk penurunan nilai dan kehilangan pendapatan. Misalnya, Danone tahun ini mengungkapkan telah mengalami kerugian sebesar $1,3 miliar setelah menerima persetujuan untuk menjual asetnya di Rusia.

Unilever dijadwalkan untuk menerbitkan laporan perdagangan kuartal ketiganya pada tanggal 24 Oktober mendatang, menandai langkah signifikan lainnya dalam transisi bisnisnya di tengah situasi geopolitik yang terus berkembang. (Hky)