JagatBisnis.com – PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) tengah fokus mengembangkan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung dan mendukung implementasi PLTS Atap on-grid. Hingga Agustus 2024, kapasitas PLTS di Indonesia mencapai 343,1 Megawatt peak (MWp), dengan PLTS Atap berkontribusi sebesar 245,2 MWp.
Executive Vice President Komunikasi Korporat & TJSL PLN, Gregorius Adi Trianto, menjelaskan bahwa PLN sedang mengerjakan sejumlah proyek besar, antara lain PLTS Terapung Singkarak (77 MWp), PLTS Terapung Saguling (92 MWp), yang ditargetkan beroperasi secara komersial pada tahun 2026, serta PLTS Terapung Karangkates (129 MWp) yang diharapkan mulai beroperasi pada tahun 2025.
Kolaborasi untuk Meningkatkan Kapasitas
Dalam mendorong pemanfaatan PLTS, PLN aktif berkolaborasi dengan berbagai pihak. Proyek PLTS Terapung Cirata yang berkapasitas 192 MWp, hasil kerjasama dengan Masdar, dan PLTS ground-mounted 100 MWp bersama Aruna PV, menunjukkan komitmen PLN dalam meningkatkan kapasitas energi terbarukan. Selain itu, proyek PLTS IKN yang bekerja sama dengan Sembcorp ditargetkan mencapai kapasitas maksimum 50 MW pada akhir 2024.
PLN juga berupaya untuk mempermudah masyarakat dalam memasang PLTS Atap on-grid. Hingga saat ini, jumlah pelanggan PLTS Atap telah mencapai 9.477 dengan total kapasitas 245,2 MWp. Gregorius menambahkan, kuota PLTS Atap yang ditetapkan oleh Dirjen Gatrik Kementerian ESDM sebesar 901 MW pada tahun 2024 telah hampir terpenuhi, dengan penyerapan mencapai 816 MWp atau 90% dari total kuota.
Regulasi dan Rencana Pengembangan
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi, menyatakan bahwa saat ini tersisa sekitar 70 MW dari kuota pengembangan PLTS Atap. Dia menekankan pentingnya pemantauan terhadap Commercial Operation Date (COD) untuk memastikan proyek dapat diselesaikan tepat waktu. “Kami akan mengevaluasi proyek-proyek besar yang memerlukan waktu lebih lama untuk direalisasikan,” ujar Eniya.
Kementerian ESDM juga mendorong peningkatan pemanfaatan PLTS Atap di luar wilayah usaha PLN, dengan harapan realisasi kuota dapat dilakukan tahun depan. Keputusan mengenai kuota PLTS Atap telah diatur dalam Keputusan Dirjen Ketenagalistrikan, yang membagi kuota menjadi 11 klaster daerah dengan peningkatan setiap tahunnya.
Target Energi Terbarukan
Pengembangan PLTS Atap merupakan bagian dari rencana pemerintah untuk mencapai bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) sebesar 23% pada tahun 2025. Dewan Energi Nasional (DEN) memastikan bahwa PLN akan mengembangkan kapasitas PLTS hingga 1 Giga Watt (GW), dengan proyek-proyek yang sedang berjalan termasuk PLTS Terapung Singkarak dan PLTS Terapung Saguling.
Dengan komitmen yang kuat untuk meningkatkan kapasitas PLTS dan mendukung penggunaan PLTS Atap, PLN berharap dapat mempercepat transisi menuju energi yang lebih bersih dan berkelanjutan di Indonesia. (Hky)