JagatBisnis.com – PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) diproyeksi akan mencatat kinerja yang kuat di semester kedua 2024, berkat prospek penjualan produk unggulan mereka, Tolak Angin, di musim dingin. Analis dari Mirae Asset Sekuritas, Andreas Kristo Saragih, menilai bahwa SIDO berpotensi membukukan pertumbuhan yang signifikan, dengan pendapatan dan laba bersih yang diharapkan tumbuh lebih dari 20% dibandingkan tahun lalu.
Faktor Penunjang Kinerja
Beberapa faktor yang mendukung proyeksi positif ini antara lain kondisi cuaca yang baik di kuartal IV 2024, yang biasanya meningkatkan penjualan Tolak Angin. Produk ini, yang termasuk dalam segmen Obat Herbal & Suplemen, menyumbang sekitar 50% dari pendapatan konsolidasi SIDO dan memiliki margin laba kotor tertinggi dibandingkan segmen lainnya.
Andreas mencatat, “Secara historis, penjualan Tolak Angin mencapai puncaknya selama musim hujan, dan kami mengantisipasi profitabilitas yang kuat akan berlanjut ke semester kedua tahun ini.”
Profitabilitas yang Berkelanjutan
Kinerja luar biasa SIDO pada semester pertama tahun ini mencerminkan margin laba kotor dan laba bersih tertinggi dalam lebih dari satu dekade, berkat biaya bahan baku yang lebih rendah. Penghematan dalam biaya penjualan, umum, dan administrasi juga berkontribusi pada efisiensi yang lebih baik.
“Kami memperkirakan bahwa langkah-langkah efisiensi ini akan terus berlanjut,” tambah Andreas, merujuk pada pengurangan biaya gaji yang telah terjadi.
Dividen dan Saluran Distribusi
SIDO juga diperkirakan akan membagikan dividen interim pada bulan Oktober atau November, yang dapat menjadi katalis positif jangka pendek. Selain itu, perluasan saluran distribusi ke Modern Trade (MT) seperti Alfamart dan Indomaret, yang mulai efektif pada tahun ini, diharapkan dapat meningkatkan margin kotor hingga 3-5 poin persentase.
Walaupun kontribusi pendapatan dari kedua saluran tersebut saat ini kurang dari 10%, inovasi ini diharapkan dapat memberikan dampak yang lebih signifikan pada tahun 2025 dan seterusnya.
Pertumbuhan Pasar Ekspor
Pertumbuhan pasar ekspor juga menjadi perhatian utama SIDO. Manajemen berharap untuk meningkatkan kontribusi pendapatan ekspor menjadi 15% dalam 3 hingga 5 tahun ke depan. Strategi ini termasuk memperkuat pemasaran di Filipina, Malaysia, dan masuk ke pasar Vietnam dengan produk Tolak Angin.
Analis NH Korindo Sekuritas, Ezaridho Ibnutama, menambahkan bahwa pasar luar negeri akan terus berkontribusi pada kinerja SIDO, dengan ekspor yang tumbuh 73% secara tahunan pada semester I 2024.
Rekomendasi Saham
Secara keseluruhan, SIDO mencatatkan pendapatan sebesar Rp 1,90 triliun pada semester pertama 2024, meningkat 15% dibandingkan tahun lalu. Analis memberikan rekomendasi positif untuk saham SIDO, dengan target harga bervariasi, mulai dari Rp 750 hingga Rp 890 per saham. Meskipun ada tantangan seperti fluktuasi harga bahan baku dan permintaan yang lesu di pasar luar negeri, proyeksi pertumbuhan jangka panjang tetap optimis.
Dengan semua faktor ini, SIDO tampak siap untuk menghadapi semester kedua 2024 dengan performa yang mengesankan, seiring dengan peningkatan permintaan untuk produk-produk unggulannya. (Mhd)