JagatBisnis.com – PT Pertamina Gas (Pertagas) dan PT Pertamina Patra Niaga (PPN) menandatangani perjanjian kerjasama untuk penyediaan jasa pipanisasi bahan bakar minyak (BBM) dari Cikampek ke Plumpang di Grha Pertamina. Proyek ini akan melibatkan pembangunan pipa BBM sepanjang ± 96 kilometer dan merupakan langkah strategis dalam meningkatkan infrastruktur penyaluran energi di Indonesia.
Pembangunan yang Mendukung Ketahanan Energi
Dalam sambutannya, Rosa Permata Sari, Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN, mengungkapkan rasa syukurnya atas kepercayaan yang diberikan oleh PPN. “Dengan pengalaman dan kompetensi yang kami miliki, Sub Holding Gas Pertamina siap mendukung pengembangan infrastruktur berbasis pipa untuk menyalurkan energi yang handal,” ujarnya.
Direktur Logistik dan Infrastruktur Pertamina, Alfian Nasution, menekankan pentingnya kerjasama ini sebagai milestone dalam mewujudkan ketahanan energi nasional. “Sinergi antar afiliasi Pertamina Group di sektor hulu, midstream, dan hilir diharapkan dapat memberikan nilai tambah dan efisiensi, serta meningkatkan daya saing dalam menghadapi tantangan energi yang berkelanjutan,” tambahnya.
Proyek Strategis dengan Volume Besar
Proyek pipanisasi Cikampek-Plumpang akan menyalurkan produk BBM dari kilang minyak KPI Balongan menuju TBBM Cikampek dan TBBM Plumpang dengan volume sekitar 4,6 juta kiloliter per tahun. Kerjasama ini tidak hanya meningkatkan kehandalan pasokan BBM, tetapi juga memberikan efisiensi biaya transportasi.
Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan, menjelaskan bahwa pembangunan pipa ini akan menggantikan pipa eksisting, yang diharapkan dapat meningkatkan keandalan operasional dalam penyaluran BBM. “Dari Plumpang, kami menyalurkan ke hampir 1000 SPBU. Mengingat tingkat occupancy di Tanjung Priok yang sudah sangat tinggi, penting untuk segera menyelesaikan proyek ini untuk menghindari peningkatan biaya operasional,” ungkap Riva.
Peningkatan Kompetensi dan Diversifikasi Bisnis
Gamal Imam Santoso, Direktur Utama Pertamina Gas, juga menekankan pentingnya proyek pipanisasi ini. “Pembangunan dan pengelolaan pipa BBM akan menambah kompetensi serta diversifikasi bisnis Pertagas dalam jangka panjang,” ujarnya.
Dengan wilayah operasi yang mencakup Pulau Sumatra, Jawa, Kalimantan, dan Papua, Pertamina Gas mengelola 62 ruas pipa sepanjang 2.930 km, dua LPG Plant dengan kapasitas 1.130 ton per hari, serta terminal regasifikasi dengan kapasitas 400 BBtud. Langkah ini merupakan bagian dari komitmen Pertamina Gas untuk mendukung penyaluran energi di Indonesia dan meningkatkan efisiensi serta keandalan pasokan energi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan industri.
Kesimpulan
Kerjasama antara Pertagas dan PPN dalam pembangunan pipanisasi BBM Cikampek-Plumpang menandai langkah maju bagi infrastruktur energi di Indonesia. Dengan dukungan dan kolaborasi yang kuat, proyek ini diharapkan dapat menghadirkan ketahanan energi yang lebih baik dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. (Mhd)