JagatBisnis.com – Bank Indonesia (BI) dan Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) diperkirakan akan melakukan pemangkasan suku bunga acuan secara agresif hingga akhir tahun 2024. Langkah ini diharapkan dapat memberikan dampak signifikan terhadap stabilitas pasar, baik di Indonesia maupun secara global.
Merangsang Pertumbuhan Ekonomi
Founder Stocknow.id, Hendra Wardana, menjelaskan bahwa pemangkasan suku bunga bertujuan untuk merangsang pertumbuhan ekonomi di tengah meningkatnya angka pengangguran dan inflasi yang mulai mereda. “Suku bunga yang lebih rendah akan membuat biaya pinjaman menjadi lebih terjangkau, mendorong peningkatan konsumsi dan investasi,” ujarnya.
Dengan suku bunga yang lebih rendah, diharapkan likuiditas di pasar akan meningkat, yang pada gilirannya dapat menarik arus modal ke negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Namun, Hendra juga mengingatkan bahwa peningkatan likuiditas ini perlu diimbangi dengan perhatian terhadap risiko inflasi yang mungkin muncul serta volatilitas nilai tukar akibat perubahan arus modal.
Dampak di Sektor Ekonomi
Pemangkasan suku bunga ini diprediksi akan memberikan dampak langsung pada beberapa sektor ekonomi tertentu. Sektor perbankan, properti, dan ritel menjadi yang paling diuntungkan.
- Sektor Perbankan: Diperkirakan akan menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi, terutama bagi bank-bank yang memiliki portofolio pinjaman yang kuat dan manajemen risiko yang baik.
- Sektor Properti: Dapat menjanjikan pertumbuhan yang baik, tergantung pada kebijakan moneter dan siklus ekonomi. Pengembang yang memiliki proyek unggulan akan lebih diuntungkan dalam situasi ini.
- Sektor Ritel: Sangat dipengaruhi oleh perilaku konsumen dan daya beli. Perusahaan yang mampu beradaptasi dengan tren pasar akan memiliki keunggulan kompetitif.
Hendra menyatakan, “Pemangkasan suku bunga yang agresif ini memberikan peluang signifikan bagi sektor-sektor tersebut. Namun, investor perlu tetap waspada terhadap perkembangan ekonomi dan kebijakan moneter untuk mengoptimalkan keputusan investasi mereka.”
Rekomendasi Saham
Hendra juga merekomendasikan beberapa saham yang perlu dicermati oleh para investor. Antara lain:
- PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dengan target harga Rp 7.500 per saham.
- PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) dengan target harga Rp 1.340 per saham.
- PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (ACES) dengan target harga Rp 1.200 per saham.
Dengan langkah pemangkasan suku bunga ini, diharapkan investor dapat memanfaatkan peluang yang ada sambil tetap memperhatikan risiko yang mungkin muncul di pasar. (Hky)