Health  

Pakar Kesehatan: BPA Bisa Ganggu Kesehatan Reproduksi Pria

Pakar Kesehatan: BPA Bisa Ganggu Kesehatan Reproduksi Pria

JagatBisnis.com – Masyarakat harus mewaspadai penggunaan galon guna ulang. Karena didistribusikan menggunakan truk-truk terbuka sehingga terpapar langsung pada suhu ekstrem, terutama panas matahari yang menyengat. Untuk itu, masyarakat diminta bersikap kritis terhadap opini yang meremehkan tentang senyawa kimia Bisfenol A (BPA) bagi kesehatan. Karena paparan senyawa BPA dapat menyebabkan kelainan pada organ reproduksi pria.

Pakar Kesehatan dari Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, dr. I Made Oka Negara mengatakan, BPA ini masuk dalam konteks Endocryn Disrupting Chemicals (EDCs) atau bahan-bahan kimia yang mengganggu hormon. Jika BPA dikonsumsi terus menerus bisa menimbulkan gangguan estrogen, dan pada laki-laki berpotensi mengalami micropenis, berpotensi mengalami gangguan kesuburan.

Baca Juga :   Industri Wajib Patuhi PerBPOM Label Bahaya BPA

“Kalau pada perempuan, cenderung mengalami debut seksual lebih awal, payudaranya dan panggulnya lebih besar lebih awal. Apalagi, ada kemungkinan peran BPA pada turunnya angka kesuburan perempuan, dibanding dua atau tiga dekade lalu. Hal tersebut dicurigai ada kaitannya juga dengan dampak senyawa kimia berbahaya yang terakumulasi dan akhirnya memengaruhi kesuburan perempuan,” kata dr. Oka, Kamis (19/9/2024).

Dia menjelaskan, saat ini angka infertilitas perempuan sudah mendekati 20 persen. Di mana, pada dua atau tiga dekade lalu, kita ini mungkin masih produk para orang tua yang anaknya lebih dari empat. Tapi zaman sekarang angka fertilitasnya tidak sebesar dulu.

Baca Juga :   Dilarang di Negara Maju, Pakar Polimer Ini Abaikan Bahaya BPA

“Jangan-jangan penyebabnya adalah bahan-bahan kimia tersebut. Untuk itu, sekarang kita lihat apakah semua bukti ini mau dianggap tidak apa-apa? Atau kita mau lihat generasi berikutnya adalah generasi yang benar-benar lebih sehat,” tegas dr. Oka.

Dia memaparkan, praktik industri AMDK dalam penggunaan galon guna ulang saat ini memang sangat memprihatinkan. Galon tersebut sering kali didistribusikan menggunakan truk-truk terbuka yang berarti terpapar langsung pada suhu ekstrem, terutama panas matahari yang menyengat. Paparan tersebut pun dapat memicu pelepasan senyawa BPA dari dinding kemasan galon ke dalam air yang mewadahinya.

Baca Juga :   Dilarang di Negara Maju, Pakar Polimer Ini Abaikan Bahaya BPA

“Galon ini menjadi masalah pada waktu akan ditransport atau didistribusikan, mulai dari yang kosong mau diisi, maupun yang sudah diisi dan dikirim ke sejumlah distributor. Walaupun mereka tidak panas, tapi dalam distribusinya bisa terpapar panas, karena ditaruh di truk-truk terbuka. Jadi, paparan panas dan paparan sinar ultraviolet (UV), akan menyebabkan BPA-nya terlepas,” tutup dr. Oka. (eva)