Ekbis  

Pertamina Perkuat Komitmen dalam Pengembangan Sustainable Aviation Fuel di Asia Pacific Air Transport Forum 2024.

Pertamina Perkuat Komitmen dalam Pengembangan Sustainable Aviation Fuel di Asia Pacific Air Transport Forum 2024. foto dok energy.gov

JagatBisnis.com – PT Pertamina melalui Pertamina Patra Niaga menegaskan komitmennya dalam pengembangan Sustainable Aviation Fuel (SAF) atau bioavtur pada Asia Pacific Air Transport Forum 2024 yang berlangsung di Nusa Dua, Bali.

Sektor Penerbangan dan Dukungan Pertamina

Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan, mengungkapkan bahwa sektor penerbangan memainkan peran vital dalam menghubungkan berbagai daerah di Indonesia. Untuk mendukung operasional penerbangan, Pertamina menyediakan avtur melalui 72 Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) dan 5 kilang yang ada.

“Indonesia memiliki sumber daya alam melimpah yang dapat dimanfaatkan untuk keberlanjutan, termasuk sebagai bahan baku untuk SAF,” jelas Riva dalam siaran pers pada Selasa (17/9).

Baca Juga :   Pengamat Ekonomi Sarankan Pemerintah Tidak Tahan Lagi Kenaikan Harga BBM Non-Subsidi

Pentingnya Dekarbonisasi di Sektor Penerbangan

Sebagai perusahaan energi terkemuka, Pertamina menyadari urgensi dekarbonisasi di sektor penerbangan yang menyumbang 2-3% dari emisi CO2 global. Pengembangan bahan bakar berkelanjutan seperti SAF menjadi langkah penting untuk mengurangi dampak lingkungan. Riva menegaskan bahwa Pertamina telah menjadi pelopor dalam inovasi bahan bakar ramah lingkungan sejak tahun 2010.

“Fokus kami pada teknologi Hydrotreated Vegetable Oil (HVO) adalah langkah awal yang signifikan dalam mengurangi emisi pada mesin diesel,” ujarnya.

Langkah Inovatif Menuju Nol Emisi

Inovasi bahan bakar ramah lingkungan terus dilakukan untuk mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060. Setelah uji coba SAF pada pesawat militer di 2021, Pertamina kini memperluas penggunaan SAF untuk pesawat komersial.

Baca Juga :   Jelang Idulfitri, Pertamina Pastikan Pasokan LPG 3 Kg di Pontianak Aman

“Event Bali International Airshow menjadi momentum bagi kami untuk mengkomersialisasikan Pertamina SAF. Keberagaman sumber bahan baku kami sangat penting untuk skalabilitas produksi SAF,” tambah Riva.

Proses Produksi yang Berkelanjutan

Pertamina memanfaatkan campuran minyak nabati dan used cooking oil (UCO) untuk diolah menjadi bahan bakar ramah lingkungan. Pengembangan kilang biofuel di Cilacap dan Dumai juga menjadi kunci untuk mencapai efisiensi dan skala produksi yang lebih besar.

SAF yang ditawarkan oleh Pertamina Patra Niaga memenuhi standar global seperti CORSIA dari International Civil Aviation Organization (ICAO) dan Tax Credit IRA USA, memastikan keamanan dan kualitas produk.

Baca Juga :   Pendaftaran BBM Subsidi Lewat Website MyPertamina Khusus untuk Roda Empat

Komitmen untuk Energi Berkelanjutan

“Inisiatif SAF kami bukan hanya sekadar tonggak sejarah. Ini merupakan komitmen Pertamina untuk memberi energi pada setiap perjalanan menuju penerbangan yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Kami siap menjadi mitra dekarbonisasi dalam industri penerbangan,” tutup Riva.

Dengan langkah ini, Pertamina menunjukkan dedikasinya untuk mendukung keberlanjutan di sektor penerbangan, berkontribusi pada pengurangan emisi karbon, dan memajukan industri energi ramah lingkungan di Indonesia. (Mhd)