JagatBisnis.com – PT PLN (Persero), melalui sub holding PLN Indonesia Power, baru saja meresmikan pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Tambak Lorok Blok 3 yang terletak di Semarang, Jawa Tengah. PLTGU ini menjadi pembangkit bertipe combined cycle single shaft terbesar di Indonesia dengan kapasitas mencapai 779 Megawatt (MW).
Pembangkit listrik ini mengusung teknologi terbaru yang tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional tetapi juga mengutamakan aspek ramah lingkungan. Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jisman Hutajulu, memberikan apresiasi terhadap langkah PLN dalam transisi energi dan menegaskan dukungan pemerintah terhadap proyek ini.
“Pemerintah menekankan tiga hal utama: listrik harus andal, berkelanjutan, dan terjangkau. Kami berkomitmen untuk tidak membebani masyarakat maupun negara,” ujar Jisman dalam keterangan resmi pada Sabtu (31/8).
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menjelaskan bahwa PLTGU Tambak Lorok Blok 3 memiliki tingkat efisiensi yang mencapai 61%, menjadikannya lebih efisien dibandingkan dengan PLTGU lainnya. Teknologi canggih ini memungkinkan pengurangan emisi CO2 hingga 671 ribu ton per tahun, menjadikannya pilihan yang lebih ramah lingkungan.
Selain efisiensi yang tinggi, PLTGU Tambak Lorok Blok 3 juga dikenal karena kemampuan respon time yang sangat cepat, dengan kapasitas mencapai 70 MW dalam waktu hanya 1 menit. Kemampuan ini memungkinkan pembangkit untuk dengan cepat menyesuaikan diri dengan fluktuasi pasokan listrik.
Darmawan menambahkan, “Keunggulan ini membuka peluang besar bagi pertumbuhan pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT) yang bersifat intermiten. Dengan adanya fast response power plant seperti ini, keandalan sistem di Jawa Tengah akan meningkat secara signifikan, dan ruang untuk menambah kapasitas dari Variable Renewable Energy (VRE) juga akan meningkat.”
Dengan peluncuran PLTGU Tambak Lorok Blok 3, PLN mempertegas komitmennya untuk mendukung transisi energi yang berkelanjutan dan memperkuat infrastruktur ketenagalistrikan di Indonesia. (Mhd)