Ekbis  

Perum Bulog Evaluasi Penugasan Akuisisi Produsen Beras Kamboja, Hadapi Beberapa Kendala

Perum Bulog Evaluasi Penugasan Akuisisi Produsen Beras Kamboja, Hadapi Beberapa Kendala. foto dok bulog.co.id

JagatBisnis.com – Perum Bulog tengah melakukan evaluasi mendalam terkait penugasan akuisisi produsen beras Kamboja yang diberikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) tahun ini. Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi, menyatakan bahwa tim dari Perum Bulog telah dikerahkan untuk menindaklanjuti penugasan ini dan melakukan pembahasan dengan berbagai pihak terkait.

“Tim kami sudah melakukan diskusi dengan pelaku usaha di Kamboja dan negara-negara tetangga yang telah berbisnis dengan Kamboja,” ujar Bayu di Kantor Perum Bulog, Jum’at (1/9). Namun, ia juga mengakui bahwa realisasi rencana ini masih menghadapi beberapa kendala.

Kendala yang Dihadapi dalam Akuisisi

Baca Juga :   Paspampres Kaget, Lihat Jokowi Bereskan Tali Sepatu

Bayu mengidentifikasi beberapa tantangan utama dalam penugasan ini:

  1. Kapasitas Produksi: Kapasitas produksi beras Kamboja ternyata tidak jauh lebih besar dibandingkan dengan negara eksportir utama lainnya seperti Thailand dan Vietnam. Ini menjadi faktor penting dalam pertimbangan akuisisi, mengingat skala produksi Kamboja mungkin tidak sebanding dengan investasi yang diperlukan.
  2. Keuntungan Biaya: Dalam proses akuisisi, penting untuk mempertimbangkan keuntungan biaya yang bisa diperoleh dari peningkatan produksi dan perluasan operasi. “Beberapa infrastruktur seperti pelabuhan, jalan, dan listrik sangat penting untuk bisnis padi, dan saat ini kami belum memiliki rincian lengkap mengenai hal tersebut,” jelas Bayu.
  3. Persaingan dengan Negara Tetangga: Kamboja memiliki keterkaitan yang kuat dengan negara tetangganya, terutama Vietnam, dalam hal produksi dan bisnis padi. Masuk ke pasar Kamboja berarti harus bersaing dengan kemitraan yang sudah mapan di kawasan tersebut. “Kondisi ini harus kami ukur dengan cermat, mengingat pentingnya Vietnam bagi pasokan beras Indonesia,” tambahnya.
Baca Juga :   Ini Penjelasan Istana soal Kerumunan Warga Sambut Jokowi di Pasar Porsea

Pertimbangan dan Investasi

Saat ini, Perum Bulog masih mempertimbangkan rencana ini dan mengakui bahwa nilai investasi untuk akuisisi produsen beras Kamboja belum sepenuhnya terdeteksi. “Kami masih mengeksplorasi kemungkinan dan menjajaki berbagai opsi,” ungkap Bayu.

Sebelumnya, Presiden Jokowi menugaskan Perum Bulog untuk mengelola program akuisisi beras dari Kamboja dengan tujuan memastikan stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang dikelola oleh Bulog tetap aman. “Proses bisnis ini diharapkan memberikan kepastian stok CBP yang aman,” kata Jokowi di Hotel Fairmont, Jakarta, pada Senin (10/6).

Baca Juga :   Presiden Jokowi Minta Masyarakat Mudik Lebih Cepat Mengantisipasi Kenaikan Volume Perjalanan

Jokowi menegaskan bahwa ekspansi melalui investasi langsung ini dipandang lebih efektif daripada sekadar melakukan pembelian beras dari Kamboja, memberikan dorongan bagi Bulog untuk menjajaki kemungkinan yang ada dengan lebih mendalam.

Dengan berbagai tantangan yang dihadapi, Perum Bulog berkomitmen untuk melakukan evaluasi menyeluruh guna memastikan setiap langkah diambil dengan pertimbangan yang matang. (Hky)