JagatBisnis.com – Pada Jumat (30/8), Presiden Republik Indonesia Joko Widodo meresmikan Gedung Pelayanan Kanker Ibu dan Anak di RS Kanker Dharmais, Jakarta. Gedung yang megah ini merupakan simbol kemajuan dalam layanan kesehatan di tanah air, menandai sebuah tonggak penting dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan kanker di Indonesia.
Desain Modern dan Teknologi Canggih
Gedung baru ini mengusung konsep Smart and Green Hospital dengan luas 37.918 m². Dikenal dengan desain modernnya, gedung ini dilengkapi dengan peralatan medis mutakhir seperti Tomotherapy technology radiation therapy, virtual bronchoscopic navigation, intraoperative radiotherapy, surgical microscope, dan hyperthermia pump. Fasilitas ini bertujuan untuk memberikan dukungan maksimal dalam proses penyembuhan pasien.
Dengan 18 lantai dan 3 basement, gedung ini menawarkan 100 tempat tidur rawat inap, 25 tempat tidur ruang isolasi, 4 ruang operasi, 1 ruang operasi hybrid, serta 23 ruang rawat intensif yang meliputi ICU, PICU, PACU, dan HCU. Selain itu, layanan rawat jalan meliputi poliklinik untuk cervix, breast, smoke-related, dan pediatric.
Presiden Jokowi mengungkapkan kekagumannya terhadap gedung tersebut, mengatakan, “Tadi saya masuk ke gedung baru Rumah Sakit Dharmais serasa masuk ke hotel bintang 5. Bangunannya rapi, desainnya bagus.”
Investasi Besar untuk Kesehatan Nasional
Pembangunan gedung ini adalah bagian dari program peningkatan kualitas layanan kanker di Indonesia. Program ini mencakup digitalisasi sistem rumah sakit, pembentukan pusat registrasi kanker nasional, modernisasi infrastruktur, pengembangan pusat keunggulan, dan penerapan pelayanan berbasis penelitian dalam bidang Cancer Precision Medicine.
Total anggaran yang digelontorkan untuk proyek ini mencapai Rp427 miliar untuk gedung, Rp313 miliar untuk peralatan, dan Rp37 miliar untuk SDM. Dana ini diperoleh dengan dukungan dari Islamic Development Bank (IsDB) melalui proyek Penguatan Rumah Sakit Rujukan Nasional dan Unit Teknis Vertikal.
Presiden Jokowi menekankan pentingnya investasi yang tepat sasaran, “Pemerintah berinvestasi mengeluarkan anggaran tidak ada masalah asalkan anggaran itu betul-betul tepat sasaran, bisa menyelesaikan persoalan-persoalan pelayanan kesehatan terutama kanker bagi ibu dan anak-anak.”
Apresiasi dan Pengembangan Berkelanjutan
Selain RS Kanker Dharmais, Jokowi juga mengapresiasi pembangunan rumah sakit lain yang dibiayai oleh IsDB, seperti RS Sardjito Yogyakarta dan RS Hasan Sadikin Bandung. Menurut Jokowi, desain rumah sakit-rumah sakit tersebut mirip dengan hotel bintang 5, menunjukkan standar tinggi yang dicapai.
Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, mengungkapkan bahwa RS Kanker Dharmais adalah rumah sakit ketiga dari 12 rumah sakit yang dibangun oleh Kemenkes sejak awal 2022. Selain RS Dharmais, enam rumah sakit lainnya yang pembiayaannya dibantu IsDB meliputi RS Persahabatan Jakarta, RS Hasan Sadikin Bandung, RS Sardjito Yogyakarta, RS Profesor Ngoerah di Bali, dan RS Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar.
Menariknya, Menkes Budi juga menyampaikan rencana untuk memperbaiki jalanan di sekitar gedung dan menata pedagang di tempat yang lebih baik, menjadikan mereka bagian dari komunitas rumah sakit.
Harapan untuk Kesehatan Masa Depan
Presiden Islamic Development Bank, Muhammed Al Jasser, menyatakan kebanggaan atas peresmian RS Kanker Dharmais. “Dengan peresmian Gedung Pelayanan Kanker Ibu dan Anak, kami memastikan bahwa ibu dan anak Indonesia memiliki akses terhadap layanan kesehatan kelas dunia. Kami telah menambahkan lebih dari 1.000 tempat tidur rumah sakit, terutama didedikasikan untuk meningkatkan perawatan anak-anak,” ujar Jasser.
Proyek ini tidak hanya meningkatkan infrastruktur, tetapi juga efisiensi, aksesibilitas, dan kualitas layanan kesehatan secara keseluruhan. Fasilitas-fasilitas baru ini diharapkan memainkan peran penting dalam meningkatkan kesehatan masyarakat dan mendukung tujuan Indonesia Emas 2045. (Mhd)