JagatBisnis.com – Presiden Joko Widodo meresmikan Bendungan Leuwikeris di Tasikmalaya, Jawa Barat, pada Kamis (29/8), menandai pencapaian penting dalam upaya pemerintah untuk memperkuat infrastruktur hidrologi Indonesia. Bendungan ini merupakan bendungan ke-45 yang diresmikan selama sepuluh tahun terakhir, menandai komitmen pemerintah dalam pengembangan infrastruktur untuk mendukung ketahanan pangan dan mitigasi bencana.
Bendungan Leuwikeris, yang mulai dibangun pada tahun 2016, memiliki kapasitas tampung sebesar 81 juta meter kubik air dan dirancang untuk mengairi daerah irigasi seluas 11.200 hektare. Proyek ini menelan biaya sebesar Rp 3,5 triliun, menjadikannya salah satu proyek bendungan dengan anggaran terbesar yang dikelola pemerintah.
Dalam sambutannya, Jokowi mengungkapkan harapan bahwa bendungan multifungsi ini akan memberikan manfaat signifikan tidak hanya untuk pasokan air baku dan irigasi, tetapi juga dalam pengendalian banjir dan pembangkit listrik. “Bendungan ini adalah investasi besar yang akan memberikan dampak positif dalam jangka panjang,” ujar Jokowi.
Lebih lanjut, Jokowi mengungkapkan rencananya untuk meresmikan delapan bendungan tambahan, yang akan membawa total bendungan yang diresmikan menjadi 53 selama sepuluh tahun pemerintahannya. Target pemerintah adalah membangun 61 bendungan, dan Jokowi optimis bahwa target ini dapat tercapai pada akhir tahun ini atau paling lambat Desember mendatang.
Anggaran untuk pembangunan bendungan pada tahun 2024 telah disiapkan sebesar Rp 21,56 triliun, meningkat 54% dari tahun 2023 yang sebesar Rp 13,99 triliun. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyebutkan bahwa dana tersebut akan digunakan untuk mendukung pembangunan dan pemeliharaan bendungan di seluruh Indonesia.
Adenan Rasyid, Direktur Bendungan dan Danau Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR, menjelaskan pentingnya bendungan bagi Indonesia sebagai negara agraris. “Bendungan tidak hanya meningkatkan ketahanan pangan dan air, tetapi juga berperan dalam mitigasi banjir. Dengan adanya bendungan, kita dapat lebih baik mengelola sumber daya air dan menopang perekonomian nasional,” ujarnya.
Dari target pembangunan 61 bendungan, sebanyak 52 bendungan diantaranya memiliki kapasitas tampung total 3.734,09 juta meter kubik. Bendungan ini akan memberikan manfaat irigasi di 71 Daerah Irigasi (DI), yang terdiri dari 16 DI dari bendungan yang telah selesai dan 55 DI dari bendungan yang sedang dalam proses pembangunan.
Dengan proyek-proyek ini, pemerintah berharap dapat meningkatkan efisiensi pengelolaan sumber daya air, memperkuat ketahanan pangan, dan memitigasi risiko bencana alam, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di seluruh tanah air. (Hky)