JagatBisnis.com – Kenaikan jumlah lapangan kerja di sektor formal, terutama industri manufaktur, serta pemberian upah yang layak, menjadi dua kunci utama untuk melindungi dan memperkuat kelas menengah di Indonesia. Data Badan Pusat Statistik menunjukkan, pada tahun 2019, populasi kelas menengah mencapai 57,33 juta orang. Namun, angka tersebut mengalami penurunan signifikan hingga mencapai 47,85 juta pada tahun 2024 sebuah penurunan sebesar 9,48 juta dalam lima tahun terakhir.
Kepala Ekonom David Sumual mengungkapkan bahwa untuk melindungi kelas menengah, pemerintah perlu peka terhadap dinamika geopolitik yang sedang berlangsung. Menurut David, perubahan geopolitik harus diperhatikan dengan seksama agar Indonesia tidak hanya menjadi konsumen bagi negara lain tetapi juga bisa menarik investasi dan relokasi industri ke tanah air. “Kita harus memastikan bahwa Indonesia tidak hanya menjadi sasaran konsumen, tetapi juga bisa menjadi tujuan investasi. Hal ini penting agar terjadi penyerapan tenaga kerja yang signifikan,” kata David dalam agenda bertemakan ‘Optimisme Baru Pembangunan Ekonomi Pemerintahan Prabowo – Gibran,’ pada Kamis (29/8).
Lebih banyak lapangan kerja yang tercipta akan membuka peluang bagi masyarakat untuk meningkatkan status ekonomi mereka. Jika masyarakat dapat bekerja di sektor-sektor dengan potensi upah lebih tinggi seperti manufaktur, maka tidak hanya akan mencegah penurunan kelas menengah, tetapi juga memungkinkan mereka untuk naik kelas.
Namun, David mencatat bahwa saat ini, struktur tenaga kerja di Indonesia menunjukkan bahwa sekitar 37% lulusan sarjana bekerja di sektor formal, dengan 25% di antaranya berprofesi sebagai guru—banyak di antara mereka adalah guru honorer yang sering kali menerima upah rendah. Sementara 12% lulusan bekerja di sektor jasa pemerintahan. “Struktur tenaga kerja yang seperti ini memengaruhi upah secara keseluruhan. Jika lebih banyak tenaga kerja berada di sektor manufaktur yang menawarkan upah lebih tinggi, maka upah rata-rata akan meningkat,” jelas David.
David juga menambahkan bahwa pemberian upah yang layak akan mendorong konsumsi dan perekonomian Indonesia secara keseluruhan. Dengan meningkatnya daya beli masyarakat kelas menengah, sektor-sektor domestik dapat lebih berkembang dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Kelas menengah yang kuat akan menjadi pendorong utama bagi perekonomian Indonesia, dan penciptaan lapangan kerja yang berkualitas di sektor manufaktur adalah langkah strategis untuk mencapainya.
Untuk itu, pemerintah dan sektor swasta perlu berkolaborasi dalam menciptakan lebih banyak peluang kerja yang berkualitas dan memastikan upah yang adil bagi tenaga kerja. Dengan pendekatan ini, diharapkan Indonesia bisa mengembalikan kejayaan kelas menengahnya dan mendorong perekonomian negara ke arah yang lebih baik. (Zan)