Ekbis  

RMK Energy Perluas Kerja Sama dengan KAI: Targetkan Peningkatan Kapasitas Loading Batubara dan Rute Baru

RMK Energy Perluas Kerja Sama dengan KAI: Targetkan Peningkatan Kapasitas Loading Batubara dan Rute Baru. foto dok rmkenergy.com

JagatBisnis.com – PT RMK Energy Tbk (RMKE), melalui anak usahanya PT Truba Bara Banyu Enim (TBBE), telah mengumumkan perpanjangan kerja sama jangka panjang dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI) hingga tahun 2032. Kesepakatan ini menandai langkah signifikan dalam meningkatkan kapasitas dan efisiensi pengangkutan batubara di Indonesia.

Peningkatan Kapasitas dan Penambahan Rute

Menurut Vincent Saputra, Direktur Utama RMKE, perjanjian baru ini mencakup rencana untuk meningkatkan kapasitas loading batubara di Stasiun Muat Gunung Megang dari 1 juta metrik ton (mt) menjadi 4 juta mt pada tahun 2025. Selain itu, TBBE dan KAI sepakat untuk menambah satu rute pengangkutan baru, memperluas jaringan logistik batubara dari Stasiun Gunung Megang menuju Stasiun Simpang dan Stasiun Tanjung Enim Baru menuju Stasiun Simpang. Kedua rute tersebut memiliki jarak masing-masing 111 km dan 147 km.

Baca Juga :   KAI Sumut Prediksi Penumpang Kereta saat Nataru Naik 18 Persen

Pengguna jasa angkutan batubara ini akan dikenakan tarif yang dipengaruhi oleh harga bahan bakar dan Indonesia Coal Price Index (ICI). Penambahan rute dan kapasitas ini diharapkan dapat memperbaiki volume unloading di Stasiun Simpang dan loading tongkang di Pelabuhan Keramasan, yang merupakan fasilitas logistik batubara milik RMKE.

Target dan Harapan untuk Masa Depan

Vincent menambahkan bahwa peningkatan kapasitas loading dan penambahan rute diharapkan akan meningkatkan volume unloading kereta di Stasiun Simpang. Pada tahun 2024, KAI akan menyediakan kapasitas 17 kereta per hari, setara dengan 17 juta mt batubara per tahun. Meskipun saat ini realisasi bongkaran kereta di Stasiun Simpang masih mencapai 11 juta mt batubara pada tahun 2023, atau 65,4% dari kapasitas yang tersedia, peningkatan ini diharapkan dapat mengatasi kendala operasional dan cuaca yang memengaruhi produksi tambang.

Baca Juga :   KAI Gunakan Kemasan Makanan Ramah Lingkungan untuk Kurangi Sampah Plastik  

“KAI berpotensi meningkatkan kapasitas maksimum angkutan batubara ke Stasiun Simpang hingga 26 kereta per hari, dengan penambahan sarana dan prasarana di stasiun muat TBBE dan stasiun muat lainnya,” ujar Vincent. Kerja sama ini juga mendukung target jangka panjang RMKE untuk mencapai 20 juta mt volume angkutan jasa batubara ke depan.

Kinerja Operasional yang Meningkat

William Saputra, Direktur Operasional RMKE, menambahkan bahwa kinerja operasional perusahaan menunjukkan perbaikan signifikan pada kuartal kedua 2024 dan bulan Juli. Meskipun volume muatan tongkang mencapai 4,7 juta mt batubara hingga Juli 2024, mengalami penurunan sebesar 9,7% YoY, penurunan ini jauh lebih kecil dibandingkan dengan penurunan 27,4% YoY pada kuartal pertama 2024.

Baca Juga :   KAI Tingkatkan Keamanan dan Ambil Jalur Hukum Terhadap Kasus Pelecehan

“Kami optimistis dapat menjaga pertumbuhan kinerja operasional dan keuangan yang berkelanjutan dengan peningkatan kapasitas loading batubara di TBBE serta potensi revenue generator baru dari ekspansi usaha kami di Jambi,” ujar William.

Dengan kerja sama yang diperluas ini, RMKE dan KAI tidak hanya meningkatkan kapasitas pengangkutan batubara, tetapi juga memperkuat posisi mereka dalam industri logistik batubara nasional, mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan dan efisiensi operasional di masa depan. (Hky)