JagatBisnis.com – Merayakan 90 tahun kehadirannya di Indonesia, Lifebuoy merilis film pendek berjudul “90 Tahun Lindungi Anak Indonesia Meraih Mimpi”, di Jakarta, Kamis (15/8/2024). Dalam film itu, menampilkan sosok-sosok inspiratif seperti Susi Susanti, peraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992 dan Nicky Clara, seorang Disability Womenpreneur yang aktif memperjuangkan hak-hak penyandang disabilitas. Film pendek tersebut menggambarkan berbagi kisah tentang pentingnya peran orang tua dalam mendukung anak-anak meraih mimpi hingga terwujud.
Susy Susanti bercerita, dirinya percaya dukungan orang tua adalah modal penting yang membuat seorang anak berani bermimpi dan mewujudkannya. Apalagi, dukungan ibunya menjadi motivasi besar dalam perjalanan kariernya sebagai atlet bulu tangkis.
“Suatu kali ketika kalah bertanding, ibu saya berpesan, ‘jatuh bangun itu wajar, proses ini yang akan kamu ingat selamanya’. Kata-kata ini yang mengobarkan semangat saya untuk giat berlatih, disiplin dan pantang menyerah agar bisa menjadi juara,” kata Susy.
Sementara itu, Nicky Clara berbagi cerita tentang perjuangannya untuk tidak membiarkan keterbatasan fisik menghalangi mimpinya. Sejak kecil, dirinya bermimpi membantu semua orang dan bisa masuk televisi untuk dapat menginspirasi lebih banyak orang. Melalui film ini, dirinya berharapdapat menginspirasi anak-anak Indonesia untuk tetap berani bermimpi dan berjuang mewujudkannya, meskipun menghadapi berbagai tantangan.
“Mimpi yang sederhana, tapi membutuhkan perjuangan yang luar biasa. Aku yakin bahwa keterbatasan tidak seharusnya menjadi hambatan meraih cita-cita. Apalagi, ibuku adalah sosok yang terus mendorong aku agar tidak menutupi kekurangan dan justru membuktikan kelebihan dengan selalu berkarya,” ungkap Nicky.
Head of Skin Cleansing Unilever Indonesia Erfan Hidayat menambahkan, sebagai bagian dari komitmen perusahaan dalam menjaga kesehatan anak-anak, edukasi Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) melalui Program Sekolah SIAGA Lifebuoy juga semakin digiatkan untuk memupuk mimpi para dokter kecil menjadi pahlawan kesehatan di masa depan. Pada tahun ini, pihaknya menargetkan, menjangkau 1 juta anak lagi.
“Edukasi CTPS merupakan kebiasaan sederhana, namun efektif dalam mencegah berbagai penyakit infeksi. Sejak 2015, program itu telah memberi manfaat kepada 15 juta anak di seluruh Indonesia.
Program Sekolah SIAGA juga sebagai dukungan dalam membantu anak-anak mewujudkan cita-cita mereka,” papar Erfan.
Pada kesempatan yang sama, dokter spesialis anak dr. Hinky Hindra Irawan Satari menerangkan, kesehatan yang baik adalah pondasi utama bagi anak-anak untuk bisa tumbuh optimal dan mencapai cita-citanya. Namun, masih banyak anak yang rentan terhadap penyakit seperti diare dan pneumonia, yang dapat menghambat mereka dalam mencapai mimpi-mimpi tersebut.
“Peran orang tua sangat besar dalam mencegah kedua penyakit tersebut dengan membiasakan penerapan perilaku hidup bersih dan sehat, utamanya kebiasaan CTPS sebagai langkah pertama melindungi diri dari ancaman penyakit infeksi, setelah vaksin. Sayangnya, hanya 46 persen anak usia sekolah yang sudah menerapkan perilaku CTPS (Survei Kesehatan Nasional 2023),” tutup dr. Hinky. (eva)