JagatBisnis.com – PT Pertamina, melalui anak perusahaannya PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), terus memperkuat komitmennya dalam pengelolaan energi dengan fokus pada proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan dan Lawe-Lawe. Proyek ambisius ini dianggap sebagai salah satu yang terbesar yang dikelola oleh Pertamina saat ini.
Corporate Secretary KPI, Hermansyah Y Nasroen, mengungkapkan bahwa proyek RDMP Balikpapan dan Lawe-Lawe bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pengolahan Kilang Balikpapan dari 260.000 barrel per hari menjadi 360.000 barrel per hari. Selain itu, proyek ini juga akan meningkatkan kualitas produk dari setara Euro II ke Euro V, serta meningkatkan kompleksitas proses pengolahan.
Hermansyah menekankan bahwa keberhasilan proyek ini tidak hanya bergantung pada progres pengerjaan fisik tetapi juga pada aspek pembiayaan. “Aspek pembiayaan merupakan faktor krusial dalam menentukan apakah proyek dapat diselesaikan sesuai jadwal yang direncanakan,” jelasnya.
KPI baru-baru ini mendapatkan pengakuan internasional untuk kapabilitasnya dalam mengelola pembiayaan proyek ini. Pada ajang “The Asset Triple A Sustainable Infrastructure Awards 2024”, PT Kilang Pertamina Balikpapan (KPB) menerima penghargaan Best Corporate Trust Mandate. Penghargaan ini diberikan atas peran KPB dalam mengelola Proyek Strategis Nasional (PSN) yang melibatkan pendanaan sebesar US$ 3,1 miliar, melalui kerjasama dengan HSBC.
“The Asset adalah penghargaan bergengsi dalam industri perbankan, keuangan, treasury, dan pasar modal. Penghargaan ini menilai kontribusi lembaga-lembaga dalam pengembangan infrastruktur vital untuk pembangunan ekonomi,” tambah Hermansyah.
Direktur Keuangan PT Pertamina (Persero), Emma Sri Martini, yang menerima penghargaan tersebut, menyatakan bahwa proyek RDMP Balikpapan merupakan komitmen Pertamina untuk memastikan keberlangsungan dan ketersediaan energi di Indonesia. “Kami berharap proyek ini dapat berjalan dengan lancar dan memberikan kontribusi nyata untuk ketahanan, kemandirian, dan kedaulatan energi nasional,” kata Emma.
Proyek RDMP Balikpapan juga berfokus pada aspek lingkungan, dengan rencana untuk mengurangi emisi gas buang dan meningkatkan efisiensi energi. Hal ini sejalan dengan program Net Zero Emission (NZE) yang dicanangkan oleh pemerintah.
Sebagai bagian dari visi Pertamina, KPI terus berkomitmen untuk menjalankan bisnis dengan prinsip ESG (Environment, Social & Governance) dan telah terdaftar dalam United Nations Global Compact (UNGC). KPI bertekad untuk menjadi perusahaan kilang minyak dan petrokimia berkelas dunia yang ramah lingkungan, bertanggung jawab sosial, dan memiliki tata kelola perusahaan yang baik.
Dengan berbagai pencapaian dan pengakuan yang telah diraih, Pertamina dan KPI menunjukkan dedikasi mereka dalam meningkatkan kapasitas pengolahan energi sambil mendukung keberlanjutan lingkungan dan pengembangan infrastruktur yang berkelanjutan. (Mhd)