JagatBisnis.com – Dua organisasi bisnis Depot Air Minum (DAM) menyesalkan sikap market leader industri air minum dalam kemasan (AMDK) bermerek, yang menyerang produk air galon depot isi ulang lewat iklan televisi yang tendensius. Padahal, produk air galon depot isi ulang yang dikelola oleh UMKM di seluruh Indonesia selalu melalui tahapan uji kualitas dan keamanan yang baik.
“Kami sangat menyayangkan langkah brand AMDK bermerek itu yang menayangkan iklan yang menyerang produk air depot isi ulang. Klaim yang menyatakan, air depot isi ulang kurang aman dan bermutu rendah sangat tidak berdasar dan menyesatkan konsumen,” kata Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Depot Air Minum Indonesia (Apdamindo) Budi Darmawan, di Jakarta, Jumat (2/8/2024).
Menurut Budi, penggunaan ahli yang tidak tahu sejarah panjang depot air minum yang bekerja sama bertahun-tahun dengan Kementrian Kesehatan, dirasakan kurang bijak.
Seharusnya, konsumen tidak perlu ragu dengan mutu dan kualitas air depot. Sehingga konsumen tak perlu termakan propaganda iklan tersebut.
“Kami pun menghargai kesetiaan dan dukungan konsumen Indonesia terhadap produk dalam negeri. Karena pilihan ini tidak hanya membantu perekonomian lokal dan mendukung keberlanjutan UMKM, tetapi juga menunjukkan semangat nasionalisme yang tinggi,” ungkap Budi.
Sementara itu, Ketua Umum Perkumpulan Dunia Air Minum Indonesia (Perdamindo), Achmad Zuhry mengaku, pihaknya setiap hari sudah mensosialisasikan kepada pelaku DAM agar mengikuti peraturan Perundang-undangan yang berlaku. Sehingga, tidak ada istilah air depot mutu dan keamanannya di bawah air bermerek. Pihaknya juga menyesalkan pandangan miring iklan AMDK bermerek tersebut pada bisnis depot air minum yang merupakan kontributor utama air minum di Indonesia.
“Untuk itu, kami mendorong semakin banyak konsumen untuk beralih menggunakan air galon depot isi ulang yang telah terbukti mampu memenuhi standar kualitas dan keamanan yang tinggi. Selain itu, saat ini kami bersama dengan Kementrian Kesehatan telah merampungkan pembuatan Kurikulum Nasional Pelatihan Pemeriksaan DAM oleh Sanitarian dan Puskesmas seluruh Indonesia, yang akan segera diimplementasikan dalam waktu dekat ini” pungkasnya. (eva)