Ekbis  

PLN Hadapi Tantangan Tarif Listrik dan Tunjukkan Kinerja Positif di Tengah Pemulihan Ekonomi

PLN Hadapi Tantangan Tarif Listrik dan Tunjukkan Kinerja Positif di Tengah Pemulihan Ekonomi. foto dok kominfo.jatimprov.go.id

JagatBisnis.com – Peneliti Institute For Development of Economics and Finance (Indef), Abra Talattov, baru-baru ini mengungkapkan bahwa Perusahaan Listrik Negara (PLN) masih menghadapi tantangan terkait mekanisme penyesuaian tarif penjualan tenaga listrik yang belum dilakukan sejak 2018. Tantangan ini terutama dirasakan oleh golongan pelanggan menengah ke atas, atau pelanggan non-subsidi.

Menurut Abra, “Tantangan utama saat ini adalah mekanisme penyesuaian tarif yang tidak berjalan dengan baik, terutama untuk golongan pelanggan menengah ke atas.” Meskipun demikian, Abra juga menyoroti bahwa kemampuan PLN dalam meningkatkan kinerja bisnisnya menjadi aset penting untuk menjaga kepercayaan publik. “Perbaikan kinerja bisnis BUMN Listrik ini merupakan modal yang penting dalam menjaga kepercayaan publik di tengah besarnya tantangan di sektor ketenagalistrikan,” tambahnya.

Baca Juga :   Januari 2022, Pendapatan PLN Rp25,13 Triliun

Seiring dengan pemulihan ekonomi nasional dalam tiga tahun terakhir, kinerja bisnis PLN menunjukkan tren yang sangat positif. Laba PLN mengalami lonjakan signifikan sebesar 53,12%, dari Rp 14,41 triliun pada tahun 2022 menjadi Rp 22,07 triliun pada tahun 2023. Kenaikan laba ini juga berdampak pada kontribusi PLN terhadap negara, dengan setoran dividen pada tahun buku 2023 mencapai Rp 3,09 triliun—naik 41,1% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 2,19 triliun.

Baca Juga :   Ada 1.000 UMKM Binaan PLN Siap Naik Kelas Menjadi Go Online

Selain itu, PLN juga menunjukkan kontribusi signifikan melalui setoran pajak dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), yang mencapai Rp 52,57 triliun. Angka ini mencerminkan peran penting PLN dalam mendukung perekonomian nasional.

PLN tetap berkomitmen untuk mendukung transisi energi, yang tercermin dari kenaikan daya terpasang pembangkit energi baru terbarukan (EBT). Pada tahun 2023, daya terpasang EBT meningkat sebesar 3,1%, dari 8.530 Mega Watt (MW) pada tahun 2022 menjadi 8.780 MW. Peningkatan ini menunjukkan upaya PLN dalam memenuhi kebutuhan energi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Baca Juga :   PLN Rambah Bisnis Layanan Internet Lewat ICONNET

Dengan kinerja bisnis yang terus meningkat dan kontribusi signifikan terhadap pendapatan negara, PLN menunjukkan kemajuan yang menggembirakan dalam menghadapi berbagai tantangan di sektor ketenagalistrikan. Meskipun masih ada tantangan dalam mekanisme tarif, optimisme terhadap perbaikan kinerja dan komitmen terhadap transisi energi memperkuat posisi PLN sebagai pemain kunci dalam industri energi Indonesia. (Hky)