JagataBisnis.com – Presiden Joko Widodo secara resmi meresmikan Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), sebuah langkah penting dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) yang berpotensi mendongkrak perekonomian Jawa Tengah. Kawasan industri ini diharapkan menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi dan pengembangan infrastruktur di daerah tersebut.
KITB, yang juga dikenal dengan nama Grand Batang City, merupakan proyek ambisius yang dikelola oleh PT Danareksa (Persero), sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Direktur Utama KITB, Ngurah Wirawan, mengungkapkan bahwa investasi pembangunan kawasan ini mencapai Rp 14,8 triliun. “Untuk kebutuhan gas di kawasan ini mencapai 15 MMSCFD,” tambah Ngurah, menunjukkan besarnya skala proyek ini.
Menurut Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira, KITB akan berdampak positif pada peningkatan tenaga kerja di Jawa Tengah dan sekitarnya. “Maraknya operasional kawasan industri di Jateng akan menurunkan tingkat pengangguran, terutama di kalangan usia muda dan lulusan sekolah vokasi,” ujar Bhima. Ia menambahkan bahwa keberadaan kawasan industri juga akan memicu pertumbuhan usaha kecil di sekitar area tersebut, seperti kos-kosan, warung, dan berbagai jasa pendukung.
Bhima juga menekankan pentingnya pengelolaan limbah yang baik dan mencegah pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batubara baru di kawasan ini. Keseimbangan antara industri dan lingkungan akan menjadi faktor kunci dalam keberhasilan proyek ini.
Struktur dan Fase Pengembangan
KITB direncanakan untuk dibangun di atas lahan seluas 400 hektare, dengan rencana pengembangan hingga 4.300 hektare. Proyek ini dibagi dalam empat fase, dengan fase pertama mencakup 450 hektare yang sudah terjual dan fase kedua seluas 650 hektare yang sedang dalam tahap pengembangan. Beberapa lahan fase kedua sudah dipesan oleh investor asing dan lokal.
Saat ini, kawasan industri ini telah menyerap 19.000 tenaga kerja lokal, dan diperkirakan akan menyerap hingga 200.000 tenaga kerja ketika seluruh fase pengembangan selesai.
Tenant-Tenant yang Akan Mengisi KITB
KITB akan diisi oleh 18 tenant dari dalam dan luar negeri, yang mencakup berbagai sektor industri. Berikut adalah daftar tenant yang akan hadir di kawasan industri ini:
1. PT KOC Glass Indonesia (Korea Selatan) – Industri kaca
2. PT Yih Quan Footwear Indonesia (Taiwan) – Industri sepatu
3. PT SEG Manufaktur Ind. (USA) – Industri panel surya
4. PT Wanxinda Batang Industry Land Investment** (China) – Sub developer
5. PT Wanxinda Green Travel Industry Development (China) – Sub developer
6. PT Xian Jiang Group Indonesia (China) – Penyemakan kulit
7. PT Cosmos Indo Ink (Korea Selatan) – Industri tinta
8. PT Wavin Manufacturing Indonesia (Belanda) – Industri pipa
9. PT Jayamas Medica Industri (Indonesia) – Alat kesehatan
10. PT Unipack Plasindo (Indonesia) – Industri PVC
11. PT Tawanda Healthcare (Indonesia) – Alat kesehatan
12. PT Interskala Medika Indonesia (Indonesia) – Alat kesehatan
13. PT Interskala Medika Solusindo (Indonesia) – Alat kesehatan
14. PT Samator Indo Gas Tbk (Indonesia) – Gas industri
15. PT Acindo Medika Sejahtera (Indonesia) – Alat kesehatan
16. PT Window Shutters Indonesia (Indonesia-Inggris) – Industri furniture
17. PT Sumber Graha Sejahtera (Indonesia-Singapura) – Wood pellet
18. PT Rumah Keramik Indonesia (Indonesia-India) – Industri keramik
Dengan kehadiran tenant-tenant ini, KITB tidak hanya akan menjadi pusat industri yang canggih, tetapi juga akan membuka peluang bisnis baru di sekitarnya. Ini adalah langkah besar menuju pengembangan ekonomi regional yang berkelanjutan. (Mhd)