Ekbis  

Unilever Indonesia (UNVR) Catat Penurunan Pendapatan dan Laba Bersih di Semester I 2024

Unilever Indonesia (UNVR) Catat Penurunan Pendapatan dan Laba Bersih di Semester I 2024. foto dok kemenperin.go.id

JagatBisnis.com – PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mengalami penurunan yang signifikan pada pendapatan dan laba bersihnya selama paruh pertama tahun 2024. Menurut laporan keuangan terbaru, pendapatan UNVR turun sebesar 6,16% menjadi Rp 19,04 triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Begitu pula dengan laba bersihnya yang mengalami penurunan sebesar 10,54% menjadi Rp 2,46 triliun.

Presiden Direktur Unilever Indonesia, Benjie Yap, mengakui bahwa paruh pertama tahun ini dipenuhi dengan berbagai tantangan jangka pendek yang mempengaruhi kinerja perusahaan. Namun demikian, UNVR terus mencatatkan kemajuan dalam aspek-aspek yang krusial untuk masa depan bisnisnya.

Baca Juga :   Unilever Indonesia Dorong Peran Aktif Masyarakat untuk Restorasi Ekosistem Melalui #GenerasiPilahPlastik

“Kami berkomitmen untuk memperkuat fondasi bisnis kami, meningkatkan daya saing merek kami, serta melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan efisiensi biaya demi meningkatkan profitabilitas,” ujar Benjie Yap dalam sebuah wawancara virtual.

Salah satu faktor yang turut mempengaruhi kinerja UNVR adalah aksi boikot yang masih berdampak, meskipun dampaknya telah berkurang signifikan dibandingkan dengan periode sebelumnya. Perusahaan terus berusaha untuk mendekati konsumen lebih dalam dengan strategi yang lebih efektif.

Selain itu, UNVR juga sedang menjalankan program transformasi yang bertujuan untuk mempertajam fokus dan mendorong pertumbuhan melalui organisasi yang lebih ramping dan efisien.

Baca Juga :   Maknai Hari Lahir Pancasila, Unilever Indonesia Ajak Generasi Muda Wujudkan Toleransi

Namun, meskipun pendapatan turun, UNVR berhasil mencatat penurunan beban pokok pendapatan sebesar 5,89% menjadi Rp 9,57 triliun. Hal ini turut menyebabkan laba bruto UNVR mengalami penurunan 6,42% menjadi Rp 9,46 triliun. Penjualan pada segmen home and personal care serta makanan dan minuman turut mengalami penurunan masing-masing sebesar 7,32% dan 3,98%.

Di sisi lain, jumlah aset UNVR pada semester I 2024 meningkat 18,36% menjadi Rp 19,72 triliun, sementara jumlah liabilitas juga naik 16,95% menjadi Rp 16,86 triliun. Namun, ekuitas UNVR mengalami penurunan drastis sebesar 45,2% menjadi Rp 1,85 triliun.

Baca Juga :   Unilever dan Shopee Dorong Konsumen Online Tanah Air Terapkan Gaya Hidup Ramah Lingkungan

Benjie Yap menyampaikan keyakinannya bahwa UNVR akan bangkit kembali dengan berbekal pengalaman, potensi masa depan, dan sumber daya manusia yang unggul, serta terus berkomitmen untuk tumbuh dan berkembang bersama Indonesia.

Dengan berbagai upaya yang dilakukan dan fokus pada efisiensi biaya serta penguatan fundamental bisnis, UNVR optimis untuk mengatasi tantangan yang ada dan meraih performa yang lebih baik di masa mendatang. (Mhd)