Ekbis  

Matahari Laporkan Hasil Keuangan Semester Pertama 2024: Tantangan dari Kemampuan Belanja Konsumen yang Rendah

Matahari Laporkan Hasil Keuangan Semester Pertama 2024: Tantangan dari Kemampuan Belanja Konsumen yang Rendah. foto dok propertiindonesia.id

JagatBisnis.com – Matahari (“Perseroan”; kode saham: “LPPF”) mengumumkan hasil keuangan untuk semester pertama tahun 2024 yang mencerminkan dampak dari periode Lebaran yang menantang serta terus berlanjutnya rendahnya kemampuan belanja konsumen. Meskipun menghadapi tantangan ini, Matahari terus membuat kemajuan dalam melaksanakan rencana-rencana strategisnya.

Penjualan Matahari pada semester pertama 2024 mencapai Rp 7,23 triliun, mengalami penurunan sebesar 2,2% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, sejalan dengan penurunan Same Store Sales Growth (SSSG) sebesar -2,8%. Margin kotor mencapai 34,9%, sedikit turun dari 35,3% di periode yang sama tahun sebelumnya, yang dipengaruhi oleh pembersihan stok di awal tahun. Earnings Before Interest Tax, Depreciation, and Amortization (EBITDA) mencapai Rp 988 miliar, dengan laba bersih sebesar Rp 626 miliar. Manajemen memproyeksikan EBITDA untuk tahun buku 2024 sebesar Rp 1,2 triliun berdasarkan hasil semester pertama.

Baca Juga :   Matahari dan Bumilangit Persembahkan Fesyen Superhero Lokal

Matahari terus melakukan kemajuan dalam rencana strategisnya, terutama dalam bidang merchandising. Perusahaan berfokus untuk meningkatkan produktivitas dengan perluasan area dan penambahan variasi produk dari merek-merek konsinyasi utamanya. Upaya rebranding terus dilakukan untuk meningkatkan daya tarik merek-merek eksklusifnya seperti SUKO, yang siap memperluas jangkauan di lebih banyak gerai.

Untuk meningkatkan kesadaran merek, Matahari memanfaatkan influencer dan media sosial, dengan rencana kampanye besar yang akan dilaksanakan pada paruh kedua tahun 2024 untuk membangun komunitas dan meningkatkan keterlibatan merek.

Inisiatif digital terus diperkuat dengan 58% vendor konsinyasi (CV) telah bergabung dengan platform pemasok, yang diharapkan meningkatkan pengalaman pengguna dengan variasi produk yang lebih luas, live commerce, dan fitur pencarian yang lebih baik.

Baca Juga :   Matahari Luncurkan Citra dan Identitas Baru

Matahari tetap fokus pada pengelolaan biaya dengan negosiasi sewa yang menghasilkan penghematan di paruh pertama tahun ini. Upaya untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja juga telah direncanakan untuk paruh kedua tahun ini.

Monish Mansukhani, CEO Matahari, menegaskan komitmennya terhadap rencana strategis untuk pertumbuhan jangka panjang, meskipun dihadapkan pada kondisi belanja konsumen yang masih lemah. “Kami berfokus pada peningkatan operasional dan memperluas jangkauan kami untuk melayani pelanggan dengan lebih baik,” ujarnya.

Matahari adalah platform ritel terbesar di Indonesia, dengan 148 gerai yang tersebar di 81 kota di seluruh Indonesia, serta kehadiran online melalui matahari.com, platform social commerce “Shop & Talk”, dan marketplace pihak ketiga. Matahari menyediakan produk pakaian, kecantikan, dan sepatu yang berkualitas, fashionable, dan terjangkau untuk kalangan menengah Indonesia. Dengan lebih dari 60 tahun pengalaman, Matahari mempekerjakan lebih dari 30.000 karyawan dan bermitra dengan sekitar 600 pemasok lokal serta internasional.

Baca Juga :   Matahari Berikan Hadiah Lebaran Terindah di Hari Raya Idul Fitri 2023 dengan #MudikBersamaMatahari

Matahari mendapatkan sejumlah penghargaan dari tingkat nasional dan internasional, termasuk TrenAsia’s ESG Awards 2023, Fashion Retail of The Year 2023 by HIPPINDO, dan banyak lainnya yang memperkuat reputasinya sebagai salah satu perusahaan terkemuka, dinamis, dan tepercaya di Indonesia. (Mhd)