Ekbis  

Bank Digital Tetap Tumbuh Double Digit Meski Tantangan Suku Bunga Tinggi

Bank Digital Tetap Tumbuh Double Digit Meski Tantangan Suku Bunga Tinggi. foto : dok bankmandiri.co.id

JagatBisnis.com – Di tengah bayang-bayang perlambatan pertumbuhan kredit di sektor perbankan, bank-bank digital yang tergabung dalam kelompok KBMI 4 menunjukkan performa yang stabil dengan pertumbuhan kredit yang tetap menggembirakan hingga lima bulan pertama tahun 2024.

Mayoritas bank dalam kelompok ini mencatatkan pertumbuhan kredit di atas rata-rata industri, meskipun dengan variasi yang cukup signifikan. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), sebagai salah satu pemain utama, mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 10,64% year-on-year (YoY), dengan nilai mencapai Rp 1.202 triliun, mempertahankan posisi sebagai yang terbesar dalam kelompok ini.

Namun, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) berhasil mencatatkan pertumbuhan kredit paling tinggi di antara bank-bank KBMI 4, dengan kenaikan mencapai 19,5% YoY. Kredit yang disalurkan oleh Bank Mandiri pada Mei 2024 mencapai Rp 1.152 triliun, meningkat dari Rp 964 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Baca Juga :   BI Berpotensi Turunkan Suku Bunga, KPR BCA Bisa Semakin Murah?

Sigit Prastowo, Direktur Keuangan BMRI, menyatakan bahwa fokus ekspansi kredit Bank Mandiri akan terus diarahkan pada segmen retail. Strategi ini diharapkan dapat mengimbangi tren kenaikan biaya dana di tengah kondisi suku bunga acuan yang tinggi, sehingga menjaga kestabilan suku bunga kredit dan profitabilitas bank.

Pendapatan bunga bersih Bank Mandiri hingga Mei 2024 mencapai Rp 30,41 triliun, dengan pertumbuhan tahunan sebesar 5,29% YoY, mencerminkan tantangan dalam memperoleh pertumbuhan optimal di tengah kondisi pasar yang sulit.

Baca Juga :   The Fed Kembali Beri Sinyal Kenaikan Suku Bunga, Inflasi Jadi Sasaran Utama

Bank Central Asia Tbk (BCA) juga mencatatkan pertumbuhan kredit yang signifikan, sebesar 15,92% YoY, dengan nilai kredit mencapai Rp 826 triliun. Hera F. Haryn, EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA, menjelaskan bahwa bank ini fokus pada penyaluran kredit di berbagai sektor, dengan mempertimbangkan prinsip kehati-hatian sesuai dinamika ekonomi domestik dan global.

PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) juga berhasil meningkatkan kreditnya lebih besar dari rata-rata industri, dengan pertumbuhan mencapai 12,62% YoY dan nilai kredit sebesar Rp 708 triliun. Direktur Keuangan BBNI, Novita W. Anggraeni, menegaskan bahwa pencapaian ini sejalan dengan strategi fokus pada pertumbuhan bisnis yang sehat, terutama di segmen korporasi baik swasta maupun pemerintah.

Baca Juga :   Kinerja dan Tantangan Saham Bank Digital: Antara Laba dan Pergerakan Harga

Meskipun Bank Indonesia (BI) mencatatkan pertumbuhan kredit perbankan sebesar 12,15% pada Mei 2024, yang melambat dari bulan sebelumnya, bank-bank dalam kelompok KBMI 4 tetap optimis dalam menjaga pertumbuhan yang sehat dengan pendekatan yang prudent.

Dengan demikian, meski dihadapkan pada tantangan suku bunga yang tinggi, bank-bank digital tetap mempertahankan pertumbuhan kredit yang solid, mengindikasikan ketangguhan mereka dalam menghadapi dinamika pasar yang tidak pasti. (Hky)

MIXADVERT JASAPRO