Indonesia dan Jepang Bersatu dalam Pengembangan Industri Otomotif Berkelanjutan

Indonesia dan Jepang Bersatu dalam Pengembangan Industri Otomotif Berkelanjutan. foto : dok kemenperin.go.id

JagatBisnis.com – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Indonesia terus memperkuat kerja sama internasional dalam pengembangan industri otomotif, khususnya dalam bidang elektrifikasi kendaraan dan pencapaian Carbon Neutrality (CN) termasuk biofuel. Kolaborasi strategis antara Indonesia dan Jepang menjadi salah satu contoh nyata dari upaya ini, dengan fokus pada inisiatif bersama untuk mencapai netralitas karbon di sektor otomotif.

Plt. Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, Putu Juli Ardika, menjelaskan bahwa Jepang telah menjadi mitra utama dalam komitmen Indonesia terhadap pengembangan sektor otomotif yang berkelanjutan. “Kerja sama ini penting dalam mendukung upaya Indonesia menuju pengurangan emisi karbon dengan pendekatan multiple pathways,” ujarnya dalam siaran pers resmi Kemenperin.

Indonesia telah menetapkan berbagai jalur pengurangan emisi yang mencakup promosi kendaraan elektrifikasi seperti Hybrid Electric Vehicle (HEV), Plug-In Hybrid Electric Vehicle (PHEV), Battery Electric Vehicle (BEV), serta pengembangan kendaraan yang dapat menggunakan bahan bakar nabati (biofuel) atau gas, dan peningkatan efisiensi bahan bakar.

Baca Juga :   Mejeng di Turki, Industri Alat Kesehatan Nasional Siap Dobrak Pasar Eropa

Dari pihak Jepang, Direktur Jenderal Sekretariat Menteri Kebijakan Perdagangan (Biro Industri Manufaktur), METI Jepang, Tanaka Kazushige, menekankan pentingnya “co-creation” dalam kerja sama untuk mencapai penurunan emisi dan penguatan ekspor otomotif. “Kolaborasi ini memperkuat inisiatif ASEAN-Jepang dalam industri otomotif generasi berikutnya,” katanya.

Baca Juga :   Baru 30 Ribuan Unit, Produksi Kendaraan Listrik Indonesia Ditarget 4 Juta Unit di 2035

Sementara itu, dalam upaya pengembangan biofuel, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi, Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi, menyoroti potensi besar bioetanol di Indonesia berkat sumber daya alam yang melimpah. Bioetanol menjadi salah satu dari multipathways yang diusung untuk mengurangi emisi sektor transportasi, bersama dengan bioavtur dan hidrogen.

“Kami sedang mengembangkan penelitian terkait bioavtur, yang telah menunjukkan kesuksesan dalam uji coba di sektor pesawat terbang,” ungkap Eniya. Dia juga menyebut bahwa saat ini sedang didiskusikan roadmap implementasi dengan Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Kemenko Marves) dan Kemenperin.

Baca Juga :   Harga Kakao Meroket, Kemenperin Siapkan Strategi Jaga Industri Cokelat RI

Kerja sama antara Indonesia dan Jepang dalam industri otomotif tidak hanya memperkuat hubungan bilateral, tetapi juga mendukung komitmen global dalam mencapai tujuan Perjanjian Paris dan pembangunan berkelanjutan. Dengan terus mengembangkan teknologi dan kebijakan berkelanjutan, kedua negara berharap dapat memberikan kontribusi signifikan dalam mengatasi tantangan lingkungan global. (Mhd)

MIXADVERT JASAPRO