Ekbis  

Harita Nickel Laporkan Kinerja Gemilang di RUPST 2024: Pendapatan Naik Tajam dan Investasi Ekspansif

Harita Nickel Laporkan Kinerja Gemilang di RUPST 2024: Pendapatan Naik Tajam dan Investasi Ekspansif. foto : dok tbpnickel.com

JagatBisnis.com – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL), yang dikenal juga dengan nama Harita Nickel, mencatatkan capaian luar biasa dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tahun 2024. Perusahaan ini berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp23,86 triliun pada tahun 2023, mengalami lonjakan mencolok sebesar 149,4 persen dibanding tahun sebelumnya.

Selain itu, Harita Nickel juga mencatatkan laba tahun buku 2023 yang dapat dibagikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp5,62 triliun, menunjukkan kenaikan sebesar 20,4 persen dari tahun sebelumnya. Berdasarkan laba tersebut, perusahaan memutuskan untuk mendistribusikan dividen tunai sebesar 30 persen, atau sekitar Rp1,6 triliun.

Dalam RUPST tersebut, pemegang saham juga memberikan persetujuan untuk rencana pembelian kembali saham Harita Nickel. Perusahaan akan mengalokasikan dana maksimal Rp1.000.000.000.000 untuk program ini, dengan jangka waktu pelaksanaan dalam 12 bulan setelah mendapatkan persetujuan.

Baca Juga :   Unilever Indonesia Tbk (UNVR) Melaporkan Kinerja Keuangan Tahun 2023 dan Strategi Bisnis Masa Depan

Roy Arman Arfandy, Direktur Utama Harita Nickel, menegaskan komitmen perusahaan untuk melakukan ekspansi strategis dalam menghadapi tantangan global. “Kami berkomitmen untuk terus melakukan investasi yang bijaksana dan mengembangkan fasilitas produksi guna meningkatkan volume dan nilai tambah produk kami,” ujarnya di Jakarta.

Roy juga mengungkapkan bahwa beberapa proyek besar Harita Nickel sedang berjalan, termasuk peningkatan produksi tambang yang mencapai 5,88 juta wet metric ton (wmt) pada kuartal pertama 2024, meningkat 38 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Baca Juga :   Bank Mandiri Lakukan Perombakan Jajaran Direksi dan Komisaris dalam RUPST

“Produksi tambang berasal dari dua tambang yang sudah beroperasi, sementara tiga tambang lainnya masih dalam tahap eksplorasi,” tambahnya.

Selain itu, proyek pembangunan fasilitas HPAL (High Pressure Acid Leaching) menunjukkan kemajuan signifikan. “Jalur produksi pertama dari fasilitas HPAL kedua telah mencapai kapasitas produksi penuh pada akhir Mei 2024, sedangkan jalur produksi kedua sudah beroperasi sejak Juni 2024, dan jalur ketiga dijadwalkan akan beroperasi pada Agustus 2024,” terang Roy.

Roy juga menekankan bahwa Harita Nickel bersama mitra strategisnya telah mendirikan dua perusahaan baru, yakni PT Bhakti Bumi Sentosa (BBS) dan PT Cipta Kemakmuran Mitra (CKM), dengan tujuan untuk mengurangi limbah dari produksi HPAL dan meningkatkan efisiensi produksi dengan memproduksi quicklime dari limestone.

Baca Juga :   Bank Mandiri Lakukan Perombakan Jajaran Direksi dan Komisaris dalam RUPST

Dalam hal tata kelola dan pelaporan, Harita Nickel telah memenuhi berbagai standar dan sertifikasi, termasuk Initiative for Responsible Mining Assurance (IRMA) dan Responsible Minerals Assurance Process (RMAP). “Kami menjadi perusahaan kedua di Indonesia yang terstandardisasi IRMA,” kata Roy.

Selain itu, perusahaan juga aktif dalam integrasi berkelanjutan untuk perlindungan ekosistem, konservasi lingkungan, dan program pemberdayaan masyarakat, termasuk dalam sektor kesehatan, pendidikan, sosial, budaya, dan ekonomi.

“Kami telah berkomitmen untuk menyerap produk dari UMKM dengan nilai mencapai Rp15 miliar, menunjukkan dukungan kami terhadap pengembangan ekonomi lokal,” tutup Roy. (Hky)

MIXADVERT JASAPRO