JagatBisnis.com – PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), anak usaha Pertamina, tengah mengembangkan proyek Green Refineries sebagai bagian dari komitmen untuk memperluas kapasitas dalam pengembangan energi ramah lingkungan. Proyek ini menjadi sorotan dalam acara Pertamina Investor Day baru-baru ini, menyoroti upaya KPI untuk mempercepat rencana Net Zero Emission (NZE) Indonesia pada tahun 2060.
Menurut Direktur Perencanaan & Pengembangan Bisnis KPI, Isnanto Nugroho, proyek Green Refineries tidak hanya mencari dukungan finansial, tetapi juga teknologi dan kepakaran industri yang dapat mengakselerasi tujuan mereka. “KPI membuka peluang kolaborasi strategis untuk mendapatkan dukungan finansial, transfer teknologi dan kepakaran, hingga koneksi industri yang penting dalam mengakselerasi rencana Net Zero Emission (NZE) tahun 2060 di Indonesia,” ujarnya dalam keterangan resmi.
Isnanto Nugroho menyoroti beberapa keunggulan utama dari investasi di proyek Green Refineries KPI:
1. Pemimpin Industri Kilang di Indonesia: KPI memainkan peran kunci dalam industri kilang Indonesia dengan kapasitas produksi sekitar 1 juta barrel/hari produk BBM dan Non-BBM. Perusahaan ini terintegrasi dengan plant petrokimia dan mengelola 6 unit operasi kilang serta beberapa anak usaha kilang seperti PT Kilang Pertamina Balikpapan dan PT Pertamina Rosneft Pengolahan & Petrokimia.
2. Adaptasi Teknologi Baru: KPI telah mengadaptasi teknologi baru seperti teknologi co-processing Biofeedstock untuk produksi Biofuel dan energi bersih lainnya, menunjukkan komitmen mereka terhadap inovasi teknologi dalam industri energi.
3. Potensi Pasar di Indonesia: Melalui sinergi dengan Pertamina Group, KPI memiliki pangsa pasar yang besar di Indonesia, memberikan keuntungan strategis dalam penetrasi pasar untuk produk-produknya.
4. Manajemen ESG yang Unggul: KPI dikenal dengan manajemen Environmental, Social, and Governance (ESG) yang kuat, dengan skor ESG saat ini mencapai 24,2 yang tergolong dalam Medium Risk. Ini menunjukkan komitmen mereka terhadap praktik pengelolaan perusahaan yang berkelanjutan dan berupaya terus meningkatkan mitigasi risiko.
Corporate Secretary KPI, Hermansyah Y Nasroen, menambahkan bahwa KPI telah membuka sesi Opportunities Matching untuk proyek-proyek unggulannya seperti Green Refinery Cilacap, Green Refinery Plaju, dan Blue Ammonia. Dia berharap bahwa dialog yang dimulai antara investor potensial dan KPI dalam Pertamina Investor Day akan terus berkembang, dengan target commissioning beberapa proyek energi bersih mereka pada tahun 2026.
Dengan fokus pada pengembangan proyek Green Refineries dan komitmen mereka terhadap ESG serta inovasi teknologi, KPI menawarkan peluang berinvestasi yang menjanjikan bagi investor yang tertarik dalam mendukung transformasi energi bersih di Indonesia. (Hky)