Ekbis  

Mengelola Tantangan Suku Bunga Tinggi: Diversifikasi Pendanaan Multifinance di Indonesia

Mengelola Tantangan Suku Bunga Tinggi: Diversifikasi Pendanaan Multifinance di Indonesia. foto : dok fifgroup.co.id

JagatBisnis.com – Di tengah kondisi suku bunga acuan yang tinggi mencapai 6,25%, sektor multifinance di Indonesia menghadapi tantangan besar dalam mengelola sumber pendanaan mereka. Meskipun dominasi masih ada pada pinjaman dari perbankan, perusahaan-perusahaan ini semakin aktif dalam diversifikasi pendanaan untuk menjaga stabilitas dan pertumbuhan.

Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI), Suwandi Wiratno, menegaskan bahwa meskipun suku bunga tinggi, perusahaan-perusahaan pembiayaan mampu mengatasi tantangan tersebut dengan menyesuaikan suku bunga bagi debitur baru. Menurutnya, likuiditas masih terjaga dengan baik, dan perbankan terus aktif dalam menyalurkan kredit.

Baca Juga :   FIFGROUP FEST Kota Semarang, Hadirkan Promo dan Hadiah Spesial

Direktur KreditPlus, Peter Halim, menjelaskan bahwa pendanaan perusahaan cukup bervariasi. Mayoritas pendanaan masih berasal dari pinjaman bank, namun mereka juga memanfaatkan penerbitan obligasi yang telah dilakukan sejak 2022 dan 2023. KreditPlus mencatat fasilitas pendanaan baru mencapai Rp 6 triliun, dengan rencana untuk menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I tahun 2024.

Anak perusahaan PT Astra International Tbk, FIF, juga aktif dalam menghadapi tantangan suku bunga dengan melakukan diversifikasi pendanaan. Direktur FIF, Daniel Hartono, menyebutkan bahwa selain penerbitan obligasi, FIF juga melakukan diversifikasi dalam pinjaman ke bank dalam dan luar negeri. Pendanaan mereka saat ini terdiri dari bank dan obligasi dengan porsi masing-masing sekitar 30%-35%.

Baca Juga :   Kini Hadir di 16 Kota, SPEKTRA FAIR Menawarkan Kredit dengan Uang Muka Rp 0

BRi Finance, sebagai anak usaha Bank BRI, menekankan strategi diversifikasi pendanaan dalam menghadapi kenaikan suku bunga. Direktur Operasional Willy Halim Sugiardi menyebutkan bahwa meskipun mayoritas pendanaan mereka berasal dari Bank BRI, mereka juga menggunakan surat berharga seperti Medium Term Notes (MTN) dan obligasi untuk mengelola risiko suku bunga secara optimal.

Baca Juga :   FIFGROUP FEST Hadir di Jambi, Banjir Promo Belanja Produk Impian

Dengan berbagai strategi diversifikasi pendanaan yang mereka terapkan, perusahaan-perusahaan multifinance di Indonesia menunjukkan komitmen dalam menjaga stabilitas finansial dan menghadapi fluktuasi pasar yang tidak pasti. Penerbitan obligasi menjadi salah satu solusi yang efektif untuk menjaga likuiditas dan mengurangi risiko, sementara tetap memanfaatkan dukungan dari sektor perbankan yang kuat. Di masa depan, upaya mereka untuk terus berinovasi dalam manajemen sumber daya finansial akan menjadi kunci keberhasilan dalam menghadapi tantangan ekonomi yang kompleks. (Hky)